Divisi Humas Polri Buat Film Tentang Human Traficking Berjudul ‘Hanya Manusia’

Oleh : Amazon Dalimunthe | Jumat, 01 November 2019 - 05:39 WIB

INDUSTRY.co.id - JAKARTA-- Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali membuat film tentang dunia kepolisian. Jika sebelumnya tentang bagaimana romantika  sekolah kepolisian lewat judul Pohon Terkenal, kali ini tentang tugas Bareskrim menumpas perdagangan manusia (human Traficking) di bawah judul  Hanya Manusia. Film ini sudah mendapat jadwal tayang di jaringan bioskop pada tanggal 7 Nopember mendatang.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal bersama sutradara dan para bintang film Hanya Manusia di Bioskop XXI Epicentrum Walk, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu mengatakan bahwa film  Hanya Manusia menceritakan kisah polisi mengungkap kasus perdagangan manusia. "Kami mengangkat isu human traficking atau perdagangan manusia yang cukup marak belakangan ini untuk difilmkan. Karena ini bukan hanya isu nasional tetapi juga sudah jadi isu internasional" kata Irjen M Iqbal, Kepala Divisi Humas Mabes Polri.

"Kalau di film film luar mungkin sudah banyak film yang mengangkat isu human traficking ini. Kali ini kami ingin menampilkan sisi lain dari polisi dalam mengungkap kasus perdagangan manusia" jelas M Iqbal.

Agar tidak menjadi seperti film dokumenter kepolisian film hanya manusia menampilkan sisi-sisi humanis polisi menyelidiki kasus human traficking ."Tentu dengan segala bumbu-bumbu drama yang enak untuk ditonton," kata M Iqbal.

Film Hanya Manusia disutradarai Tepan Cobain dan skenarionya ditulis Monty Tiwa, yang juga dikenal sebagai sutradara. Deretan aktris dan aktor seperti Prisia Nasution, Yama Carlos, Lian Firman, Soleh Solihun, Shakila dan Wendy serta Tegar membintangi film Hanya Manusia.

Untuk lebih menjiwai peran polisi yang dimainkan, para pemain diberi waktu untuk workshop dan observasi di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Hal itu dilakukan untuk mengenal lebih dalam sosok dan karakter polisi yang akan mereka mainkan.

"Ternyata nggak seperti yang saya bayangkan. Persepsi saya berubah setelah workshop di Bareskrim," kata Yama Carlos. Yama Carlos langsung menerima tawaran peran sebagai polisi di film Hanya Manusia tanpa berpikir dua kali.

Sementara Prisia Nasution mengaku sangat menjiwai perannya sebagai polisis wanita apalagi setelah melakukan workshop dan oberrvasi di bareskrim Polri. “Saya jadi tahu betapa beratnya menjalanakan tugas sebagai reserse criminal yang kerja tak kenal waktu dalam mengungkap kasus kejahatan. Apalagi harus berbagai watu antara tugas dan keluarga,” katanya.

Bagi Pia, begitu nama panggilan akrabnya, bermain sebagai polisi makin menambah pengalaman batinnya sebagai seorang aktris. “Mudah mudahan masyarakat menyukai peran saya sebagai polisi wanita. Saya sudah bermain maksimal di film ini,” harapnya. (AMZ)