Fadjroel Rachman Jubir Presiden Jokowi

Oleh : Herry Barus | Selasa, 22 Oktober 2019 - 18:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta  - Komisaris Utama PT Adhi Karya Tbk Mochamad Fadjroel Rachman ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai juru bicara presiden.

"Dengan berdasarkan Surat Keputusan Presiden yang di tanda tangan langsung oleh Pak Presiden yaitu sebagai Staf Khusus Presiden di Bidang Komunikasi dengan pembidangan sebagai Juru Bicara Presiden," kata Fadjroel kepada media di halaman Istana Negara, Jakarta pada Selasa (22/10/2019)

Menurut dia, penunjukkan itu berlaku mulai Senin (21/10/2019).

Dalam catatn Antara, sebelumnya penugasan khusus kepada Fadjroel oleh Presiden yakni menjabat sebagai Komisaris Utama di Adhi Karya.

Menurut dia, jabatan komisaris utama tetap bisa dijalankan bersamaan dengan jabatan juru bicara presiden.

"Tetap bisa dijalankan ternyata secara hukum. Jadi tidak ada masalah. Kalau jadi menteri, baru saya harus meninggalkan," jelas Fadjroel.

Fadjroel sebagai juru bicara presiden dikenalkan oleh Deputi Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin.

Sebelumnya jabatan staf khusus presiden di bidang komunikasi diemban oleh Johan Budi SP.

Johan Budi melepas jabatannya setelah terpilih sebagai anggota legislatif di DPR dari PDI Perjuangan.

Profil Fadjroel Rachman

Fadjroel Rachman lahir di Banjarmasin pada tanggal 17 Januari 1964. Ia memiliki darah Banjar dan Bugis. Fadjroel merupakan Pelajar Teladan sejak Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas se-Kalimantan Selatan. Setelah tamat SMA kemudian dia pergi ke pulau Jawa untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Kimia, lalu Manajemen Keuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Magister Hukum (Ekonomi) di Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia (lulus dengan predikat Cum Laude). Fadjroel adalah Doktor Ilmu Komunikasi Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia (Komunikasi Politik).

 

Pada masa Orde Baru, Ia sempat mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan akibat aktivitasnya menentang pemerintahan Jenderal Besar Soeharto dan Rezim Orde Baru semasa menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Fadjroel bersama lima rekannya dipindah-pindah dari penjara satu ke penjara lainnya.

Dari Rumah Tahanan Militer Bakorstanasda Jawa Barat, ia dipindah ke Penjara Kebonwaru, lalu ke Penjara Batu di Pulau Nusakambangan, dan terakhir di Penjara Sukamiskin (tempat Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia dipenjarakan penjajah Belanda).

Relawan Jokowi

Menjadi Relawan Salam Dua Jari (bersama Abdee 'Slank' Negara, Addie MS, Joko Anwar, Nia Dinata, Olga Lydia, Triawan Munaf, Andien Aisyah, Adib Hidayat, Glenn Fredly, dll) dan opinion makers Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kampanye pemilihan presiden tahun 2014, serta menjadi juru bicara Panitia Nasional "Gerakan Ayo Kerja" untuk Peringatan 70 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang diketuai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prof. Dr. Pratikno M.Soc.Sc dan dicanangkan Presiden Jokowi dari Nol Kilometer Indonesia 10 Maret 2015 di Kota Sabang, Provinsi Aceh dan berakhir di Kota Merauke, Provinsi Papua.

Setelah peristiwa penembakan brutal oleh sejumlah teroris di pertokoan Sarinah Mall Jakarta pada tanggal 14 Januari 2016, bersama sejumlah tokoh nasional seperti Goenawan Mohamad, Todung Mulya Lubis, Franz Magniz-Suseno, Yenny Wahid (putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid) membuat Gerakan Nasional #KamiTidakTakut (We Are Not Afraid) untuk mengajak semua rakyat Indonesia dan internasional bersama-sama melawan segala bentuk terorisme di Indonesia dan dunia.