Pentingnya Eksplorasi- Optimasi Produksi Migas untuk Ketahanan Energi

Oleh : Herry Barus | Rabu, 21 Agustus 2019 - 07:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Upaya meningkatkan eksplorasi dan optimasi produksi minyak dan             gas bumi merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan bersama para pemangku           kepentingan di sektor ini demi ketahanan energi Indonesia di masa mendatang.

Hal tersebut             yang mendorong Indonesian Petroleum Association (IPA) mengusung tema​“Driving Exploration          and Optimizing Existing Production for Long Term Energy Security” dalam penyelenggaraan           Konvensi dan Pameran IPA ke-43 Tahun 2019 (“IPA Convex 2019”), yang digelar​4-6 September              2019​, di ​Jakarta Convention Center, Jakarta​. 

Dalam sambutannya saat Press Conference IPA Convex 2019 di Lobby Lounge Bimasena, The             Dharmawangsa Hotel Jakarta (20/8/2019) ), ​Bij Agarwal​, ​Penjabat Presiden IPA, menyatakan bahwa           tema Convex tahun ini dipilih dengan mempertimbangkan kondisi sektor hulu migas Indonesia            yang ada sekarang, yaitu diperlukannya upaya mengurangi defisit neraca perdagangan karena           impor migas yang disebabkan tingginya tingkat konsumsi energi dibandingkan dengan produksi           migas saat ini. Upaya tersebut, lanjut dia, harus dibarengi dengan peningkatan kegiatan            eksplorasi guna menemukan cadangan migas baru dan optimasi produksi yang sudah ada.

Pada kesempatan itu, Bij mengungkapkan optimismenya terhadap perbaikan industri hulu migas           Indonesia. “Kami optimis kondisi industri hulu migas Indonesia di masa mendatang akan lebih             baik karena adanya kerjasama antara semua pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah          Indonesia,” ungkapnya.

Terkait fokus Pemerintah Indonesia saat ini yang menitikberatkan pembangunan sumber daya           manusia (SDM) menjadi SDM Indonesia Unggul, Bij mengungkapkan bahwa industri hulu migas            merupakan sebuah industri dengan nilai investasi sangat besar (dari jutaan hingga miliaran            Dollar AS) dimana sebagian besar pekerjanya merupakan putra-putri terbaik bangsa Indonesia           yang memiliki standar dan kompetensi tinggi.

 Bicara pada kesempatan yang sama, ​Chairperson IPA Convex 2019, Hanny Denalda​,           mengungkapkan jika IPA Convex 2019 memiliki sejumlah acara yang rutin dilaksanakan, Plenary            Sessions, Technology Sessions, Technical Program (TPC), dan pameran yang melibatkan para           pelaku di sektor migas baik dari dalam maupun luar negeri. “Selain acara rutin, IPA Convex 2019                juga memiliki acara-acara baru seperti ​Breakfast Meeting bagi para calon investor migas yang             akan masuk ke Indonesia, dan ​Jam Session untuk generasi muda,” ungkapnya. 

Melalui Jam Session ini, lanjut Hanny, akan dipaparkan mengenai perlunya generasi muda masuk             ke dalam industri hulu migas. Pada sesi ini, akan diberikan pelatihan kepada mahasiswa tentang              bagaimana cara membuat ​curriculum vitae (CV) yang menarik terutama jika ingin berkarir di             industri migas. IPA menyadari bahwa generasi muda perlu untuk bergabung ke dalam industri             hulu migas demi memastikan keberlangsungan sektor ini dan adanya ketahanan energi di masa             mendatang.

 “Kami menargetkan generasi Milenial dapat memiliki presepsi yang positif dan  tertarik pada industri migas nasional,” harap Hanny.

Panitia IPA Convex 2019 sangat berharap Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dapat            kembali membuka secara resmi dan melihat upaya-upaya apa yang telah dilakukan para investor             migas di Indonesia serta penerapan teknologi terbaru demi peningkatan produksi migas nasional            bagi ketahanan energi Indonesia. Kehadiran Presiden dan para Menteri tentunya dapat menjadi            sinyal positif dan memberikan jaminan peraturan bagi para investor yang akan menanamkan            investasinya di Indonesia. 

“Diharapkan, penyelenggaraan IPA Convex 2019 akan menjadi titik tolak munculnya berbagai           aktivitas eksplorasi dan optimasi produksi migas demi peningkatan produksi nasional dan           menimbulkan daya tarik bagi para investor untuk masuk menanamkan modalnya di Indonesia,”            pungkas Hanny Denalda.

 

Tentang Indonesian Petroleum Association (IPA) 

Indonesian Petroleum Association (IPA) merupakan organisasi non-profit yang didirikan pada          tahun 1971 dan merupakan pemain utama sektor industri hulu migas dengan 33 anggota             perusahaan dari hampir seluruh produksi minyak dan gas nasional, 105 anggota asosiasi, serta             lebih dari 1.000 anggota individu. 

IPA adalah mitra untuk Pemerintah dalam memajukan industri hulu migas melalui perumusan            kebijakan yang tepat serta memfasilitasi konsultasi, koordinasi, dan kolaborasi di antara           pemangku kepentingan utama, pemerintah, dan badan-badannya, untuk memajukan        pengembangan industri minyak dan gas di Indonesia. 

IPA juga mempromosikan kelanjutan pendidikan dan transfer pengetahuan untuk berkontribusi          terhadap pengembangan kapasitas nasional melalui kursus teknis, lokakarya, serta kunjungan          lapangan dan acara tahunan Konvensi dan Eksibisi