RI Tarik Investasi Korea Selatan Melalui Ekonomi Kreatif

Oleh : Ridwan | Rabu, 08 Maret 2017 - 14:23 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Sektor ekonomi kreatif akan menjadi salah satu unggulan yang ditawarkan oleh pemerintah untuk menarik investasi dari Korea Selatan pada Indonesia Korea Business Summit pekan depan.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama salah satu media utama Korea Selatan, Chosunilbo akan menjadi host bersama dalam Indonesia Korea Business Summit 2017.

Acara yang akan digelar pada tanggal 14 Maret 2017 di Hotel Shangri-La, Jakarta diperkirakan dihadiri oleh lebih dari 500 peserta, yang terdiri dari 365 peserta Korea dan 150 peserta dari Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan, kegiatan Indonesia-Korea Business Summit tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan pada tahun lalu.

"Sektor ekonomi kreatif akan menjadi salah satu sektor yang akan dibahas khusus dalam kegiatan tersebut. Ini penting karena industri ekononi kreatif Korea Selatan tergolong maju," ungkap Thomas Lembong dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta (8/3/2017).

Thomas berharap, Kerjasama di bidang ekonomi kreatif ini diharapkan dapat menjadi motor dalam meningkatkan investasi Korea Selatan ke Indonesia.

Selain ekonomi kreatif, Pemerintah juga mengalokasikan sesi khusus untuk membahas mengenai sektor industri manufaktur, energi, dan pariwisata serta konektifitas transportasi udara.

"Industri manufaktur masih menjadi sektor utama investasi dari Korea Selatan di Indonesia. Kontribusi sektor manufaktur mencapai mencapai 71%, sektor pertambangan 12%, listri,gas dan air 6%, serta perdagangan 3%" tambahnya.

Dari data BKPM, investasi Korea Selatan selama lima tahun terakhir periode 2012-2016 mencapau US$7,5 miliar, terdiri dari 7.607 proyek.

"Ada beberapa pembicara yang telah kami siapkan diantaranya adalah Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Wakil Menteri ESDM, Menteri Perdagangan Industri dan Energi Korea Selatan, CEO Kotra dan perusahaan-perusahaan top konglomerasi Korea Selatan dan swasta nasional, " tutup Thomas.