Usai Pemilu, Kota Industri Jababeka Ketiban Untung

Oleh : Ridwan | Senin, 17 Juni 2019 - 15:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pengembang kawasan industri PT Kota Industri Jababeka (KIJA) mengaku diuntungkan dengan membaiknya iklim sosial-politik pasca gelaran pemilihan umum 2019 lalu.

Sekretaris perusahaan KIJA Muljadi Suganda mengatakan hal itersebut merupakan konsekuensi logis.

"Investor kan jadi melihat Indonesia punya potensi baik bila kondisi dalam negerinya kondusif. Praktis mengerek permintaan lahan industri," ujar Muljadi, Senin (17/6).

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sepa jang kuartal I, realisasi investasi di sektor riil, baik dari asing maupun domestik terpantau bertumbuh. Nilai investasi tersebut masing-masing mencapai Rp 108 triliun dan Rp 87 tirliun.

Secara total, pertumbuhannya mencapai 5,3% dimana angka itu merupakan yang tertinggi sejak empat kuartal terakhir. Wajar bila pertumbuhan itu juga mengerek kinerja emiten pengelola kawasan industri.

Mulyadi menilai kondisi tersebut merupakan peluang bagi perusahaannya untuk menadah kebutuhan properti sesuai dengan tuntutan konsumen. 

"Untuk itu pada tahun ini, akan ada tiga sampai empat produk baru yang akan kami luncurkan," imbunya.

Dari segmen industrial, tambahnya, KIJA masih akan mengandalkan kawasan industri yang mereka kembangkan di Kendal, Jawa Tengah. Sedangkan dari segmen hunian, terdekat KIJA akan meluncurkan Kawana Golfview apartment project tahap kedua. 

Hingga akhir tahun 2019, perusahaannya menargetkan pencatatan marketing sales sebesar Rp 1,6 triliun. Jumlah itu tumbuh sekitar 17,64% dari realisasi di tahun 2018 lalu sebesar Rp 1,36 triliun.

Target itu diharapkan dapat terealisasi dengan kontribusi dari beberapa produk diantaranya pengembangan kawasan di Cikarang sebesar Rp 1,15 triliun, proyek di Kendal sebesar Rp 350 miliar, dan dari produk lainnya sebesar Rp 100 miliar.

Sepanjang kuartal I lalu, KIJA sudah mencatatkan pra-penjualan atau marketing salses sebesar Rp 221 miliar. Lebih dari separuh marketing sales itu disumbang dari segmen residential-komersial yakni di angka Rp 121, 5 miliar. 

"Sedangkan 45% sisanya atau sekitar Rp 99,45 miliar disumbang dari segmen industrial," ungkap Muljadi. Pencapaian itu, baru sekitar 13,81% dari target tahun ini.

KIJA optimis, di semester kedua 2019 nanti pasar properti nasional akan menguat secara progresif. Muljadi mengatakan, dalam pipeline perusahaannya sudah ada beberapa permintaan yang berasal dari negara asing untuk memanfaatkan kawasan industri KIJA di Kendal. 

Hal itu juga berlaku untuk segmen kawasan hunian. "Akan tumbuh pelan-pelan karena permintaan tempat tinggal dan pengembangan industri itu selalu ada," tandas Muljadi optimis.