Tiongkok Siap Hadapi Perang Dagang dengan Amerika Serikat

Oleh : Herry Barus | Rabu, 12 Juni 2019 - 11:44 WIB

INDUSTRY.co.id - Washington- Tiongkok bersumpah akan memberikan tanggapan keras jika Amerika Serikat (AS) bersikeras akan meningkatkan ketegangan perdagangan di tengah negosiasi yang sedang berlangsung, menyusul kebijakan Presiden Donald Trump pada Selasa (11/6/2019) yang membela penggunaan tarif sebagai bagian dari strategi perdagangannya.

Amerika Serikat memulai pertempuran tarif dengan Tiongkok pada 2018, meminta perubahan struktural yang luas dari Beijing. Tetapi ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat tajam pada Mei setelah pemerintah Trump menuduh Tiongkok mengingkari janji untuk membuat perubahan ekonomi struktural selama berbulan-bulan pembicaraan perdagangan.

"Tarif adalah alat negosiasi yang hebat," cuit Trump, satu hari setelah mengatakan dia siap untuk memaksakan putaran lain dari tarif hukuman terhadap Tiongkok.

Pada Senin (10/6/2019), presiden Republiken itu mengatakan dia akan menaikkan tarif impor Tiongkok lebih lanjut, jika dia tidak dapat membuat kemajuan dalam pembicaraan perdagangan dengan Presiden China Xi Jinping di KTT G20 akhir bulan ini.

Trump telah berulang kali mengatakan dia bersiap-siap untuk bertemu Xi Jinping di KTT G20 di Osaka, Jepang, pada akhir Juni, tetapi Tiongkok belum mengonfirmasi hal itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang yang lagi tidak tertarik untuk mengkonfirmasi pertemuan Xi Jinping dan Donald Trump di G20 mengatakan informasi akan dirilis setelah tersedia untuk kementerian luar negeri.

"Tiongkok tidak ingin berperang, tetapi kami tidak takut berperang," katanya, seraya menambahkan bahwa pintu Tiongkok terbuka untuk pembicaraan berdasarkan kesetaraan.

"Jika Amerika Serikat hanya ingin meningkatkan friksi perdagangan, kami akan dengan tegas menanggapi dan berjuang sampai akhir."

Pekan lalu, Trump mengatakan ia akan memutuskan setelah G20, pertemuan para pemimpin ekonomi terbesar dunia, apakah akan melakukan ancaman untuk mengenakan tarif tambahan 300 miliar dolar AS pada barang-barang Tiongkok.

Trump didukung oleh kemenangannya yang dideklarasikan sendiri setelah pertempuran selama berhari-hari dengan Meksiko, setelah ia mengancam akan mengenakan tarif kecuali pemerintah Meksiko berbuat lebih banyak untuk membendung aliran migran melintasi perbatasan AS-Meksiko.

Perang ganda telah mengadu pemerintahan Trump terhadap dua mitra dagang utamanya.

Washington mendesak Beijing untuk mengatasi kekhawatiran transfer teknologi paksa dan pencurian rahasia dagang AS. Mereka juga ingin membatasi subsidi untuk perusahaan milik negara Tiongkok dan akses yang lebih baik untuk perusahaan-perusahaan AS ke pasar Tiongkok.

Pada 10 Mei, Trump menaikkan tarif atas 200 miliar dolar AS barang impor dari China menjadi 25 persen dan mengambil langkah untuk memungut bea impor tambahan 300 miliar dolar AS dari China. Beijing membalas dengan kenaikan tarif pada daftar revisi 60 miliar dolar AS barang-barang impor AS.(Ant)