3.000 Hektar Lahan Dipersiapkan untuk KEK Pariwisata Likupang Minahasa Utara

Oleh : Herry Barus | Senin, 01 April 2019 - 21:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Manado- Seluas 3.000 hektare lahan akan disiapkan untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut).

"Pemerintah daerah sudah menyiapkan semua syarat administrasi supaya Tanjung Pulisan bisa ditetapkan sebagai KEK Pariwisata," kata .Gubernur Sulut Olly Dondokambey di Manado. Senin (1/4/2019)

Menurut Olly, penetapan Tanjung Pulisan-Likupang sebagai kawasan pariwisata telah direncanakan sejak lama oleh pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2001.

Pemerintah pusat, katanya, sangat mendukung pembangunan KEK pariwisata ini melalui pelebaran jalan yang menuju ke kawasan ini.

"Presiden Jokowi juga telah membantu dengan menggunakan sebagian dana APBN dalam pelebaran jalan dari Bandara ke Likupang," kata Olly.

Wakil Gubernur Steven Kandouw optimistis pembangunan KEK Pariwisata ini yang merupakan ide Gubernur Olly Dondokambey ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah ini.

"Sektor pariwisata yang menjadi pendongkrak perekonomian daerah," ujarnya seperti dilansir Antara.

Menteri Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang, di Minahasa Utara akan ditetapkan pada Juni 2019.

KEK pariwisata pertama di provinsi ujung utara Sulawesi itu diharapkan menjadi yang terbaik di Indonesia.

Sementara itu Menpar Arief Yahya dalam sebuah kesempatan menjelaskan, untuk atraksi di Sulawesi Utara tidak perlu diragukan lagi. Lantaran di wilayah itu terdapat Taman Nasional Bunaken dan Selat Lembeh dengan micro dive yang sudah terkenal hingga dunia. Dan bahkan akan menjadi internasional hub bagi para yachter asing.

Di sisi akses, penambahan kapasitas Bandara Sam Ratulangi menjadi suatu keharusan sebagai pintu masuk wisman sehingga bisa menampung wisatawan lebih banyak. Landasan pacu juga harus diperpanjang menjadi 3.000 x 45 meter persegi.

“Rule of time dari bandara ke lokasi KEK kurang dari 2 jam dan jalannya juga sudah diperlebar 14 meter persegi,” kata Menpar.

Untuk amenitas, akan dibangun ‘luxury resort’ sebagai rencana jangka panjang yang memang membutuhkan waktu lama. “Maka saya usulkan saat ini untuk mulai membangun nomadic tourism yang implementasinya sangat cepat. Nantinya kawasan pendukung KEK akan juga akan tumbuh dengan cepat,” kata Arief Yahya.