Awal Bulan IHSG Bakalan Tertekan

Oleh : Wiyanto | Senin, 01 April 2019 - 09:06 WIB

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Secara teknikal pergerakan IHmasih bergerak pada awan trend negatif setelah kembali tidak mampu kuat diatas 6500 sebagai konfirmasi break out bearish trend dan MA50.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menyebutkan stochastic dan RSI terkonsolidasi pada area middle dengan cenderung bergerak bearish sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak cenderung tertekan diawal pekan nanti dengan support resistance 6391-6500.

"Saham-saham yang masih dapat dimonitor yakni; TBLA, INKP, WSBP, CPIN, JPFA, MAIN, ICBP, INDF, ASII, TINS, MEDC, ANTM, INCO, LPPF," katanya di Jakarta, Senin (1/4/2019).

Sedangkan IHSG (-0.19%) ditutup melemah 12.03 poin kelevel 6468.75 dengan saham Industri Dasar (-3.12%) dan Konsumer (-0.73%) menjadi pemimpin pelemahan. Saham-saham sub sektor pertenakan kembali dihujani aksi profit taking meskipun rata-rata kinerja keuangan rilis sangat positif. Saham CPIN (-10.49%), JPFA (-10.00%) dan MAIN (-14.19%) mengalami pelemahan signifikan.Penurunan harga ayam LB lebih dari 30% dari awal tahun ditingkat perternak menjadi sentimen. Investor asing tercatat net buy 832.01 miliar dengan pergerakan rupiah yang tertahan di level Rp14.243 per USD.

Bursa saham Eropa dibuka menguat mengiringi penguatan bursa saham Asia. Indeks Eurostoxx (+0.40%), FTSE (+0.40%) dan DAX (+0.34%) berada pada zona hijau dengan saham perusahan pertambangan dan penjual eceran memimpin penguatan. Investor terlihat mulai melakukan akumulasi pada aset beresiko sehingga Yield obligasi negara Eropa melemah. Ekuitas Eropa terlihat optimis untuk mengalami kenaikan kuartalan terbaik dalam empat tahun pada kuartal pertama tahun ini. Sentimen selanjutnya diawal bulan April, investor akan menanti data inflasi dan indeks kinerja sektor manufaktur yang akan rilis di beberapa negara ekonomi besar di Dunia.