Kartu Prakerja, Jurus Jokowi Selamatkan Pengangguran

Oleh : Kormen Barus | Sabtu, 23 Maret 2019 - 18:32 WIB

INDUSTRY.co.id, Ciloto- Program calon Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) mengenai kartu prakerja yang akan diluncurkan jika terpilih kembali menjadi Presiden di pemilihan Presiden 17 April 2019, patut didukung dan disambut gembira. Pasalnya, dengan program itu pengangguran yang ingin bekerja akan terselamatkan.

“Kartu prakerja itu jelas bukan untuk orang-orang yang duduk-duduk saja di rumah, tidak mau bekerja. Kartu prakerja ini ditujukan kepada orang-orang yang diputus hubungan kerjanya (PHK) karena kualitas rendah. Nah, orang yang berkualitas rendah ini diberikan kartu prakerja untuk bisa ikut pendidikan dan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Setelah lulus dari BLK orang seperti ini pasti bisa mendapatkan pekerjaan,” katapengamat Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial, Timboel Siregar.

Timboel mengatakan itu dalam acara Sarasehan Masalah Ketenagakerjaan dan Rapat Kerja Forum Wartawan Ketenagakerjaan (Forwarker) – Persatuan Wartawan Ketenagakerjaan Indonesia (PWKI) di Ciloto, Jawa Barat, Jumat (22/3/2019).

Tampil sebagai pembicara lainnya adalah Direktur Pelayanan Advokasi untuk Keadilan danPerdamaian Indonesia(Padma) Indonesia, Gabriel Goa.

Menurut Timboel, salah satu lembaga pemerintah (Balai Layanan Umum) yang bisa membiayai kartu prakerja ini adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK). “Di BJSTK banyak dana pekerja. BPJSTK tidak perlu investasikan lagi ke tempat lain, langsung saja jalankan program kartu prakerja ini. Perbanyak pengangguran dididik dan dilatih di BLK,” kata dia.

Timboel menambahkan, kartu prakerja lebih diutamakan untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ingin mengikuti pendidikan dan pelatihan di BLK.

Senada Gabriel Goa mengatakan, kartu prakerja sangat membantu masyarakat Indonesia terutama untuk mereka yang ingin meningkat kompetensi diri dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) di BLK akan terbantu. Oleh karena itu, Gabriel pemerintah harus meningatkan fungsi BLK yang sudah ada. “Kalau jumlah BLK kurang, ya perlu ditambah,” kata dia.

Karena itu pula Gabriel mendukung program Jokowi membangun BLK komunitas dimana pada tahun 2019 ini akan dibangun 1.000 BLK komunitas. “Namun, usul saya BLK khusus menyiapakan tenaga kerja Indonesia di luar negeri harus disiapkan dan ditingkatkan kualitasnya,” kata dia.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan, kartu prakerja akan diberikan kepada lulusan dari sekolah menengah dan lulusan perguruan tinggi yang akan diberi pelatihan sesuai dengan bidangnya untuk meningkatkan mutu dari sumber daya manusia sebelum mendapatkan pekerjaan. “Lima tahun ke depan kita akan konsentrasi fokus pembangun sumber daya manusia secara besar-besaran. Salah satunya ini (kartu prakerja), bagaimana kita mau bertarung di kompetisi dengan negara lain kalau SDM kita skill-nya kurang, kalau SDM premium kita tidak melimpah," kata Jokowi.

Jokowi juga membantah jika ada anggapan yang mengatakan kartu-kartu yang dijanjikannya akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bahkan menambah hutang negara.

Menurut mantan Wali Kota Solo itu, nantinya kartu pra kerja juga bisa digunakan oleh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. "Bisa di luar negeri bisa juga di dalam negeri, jadi yang pegang ini, waktu training dapat insentif honor, kalau trainingnya selesai dia belum mendapat pekerjaan diberikan insentif honor sampai waktu tertentu," tutup Jokowi.