50 Perusahaan Ambil Bagian Kembangkan Kilang Bontang

Oleh : Herry Barus | Minggu, 26 Februari 2017 - 11:42 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta —  PT Pertamina (Persero) mengumumkan terdapat 50 perusahaan yang telah menyatakan minatnya untuk mengambil bagian dalam Project Expose GRR Bontang.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi bilang, proyek kilang Bontang ini direncanakan dilaksanakan pada 28 Februari mendatang.

“Hingga hari ini, terdapat lebih dari 50 perusahaan calon mitra yang sejauh pengamatan kami memiliki kompetensi world class untuk megaproyek pengolahan dan petrokimia, menyatakan akan hadir dalam Project Expose GRR Bontang pada 28 Februari mendatang,” kata Hardadi melalui publikasi resmi Minggu  (26/2).

Ia menargetkan Pertamina dapat memeroleh mitra strategisnya pada 28 April 2017. Selanjutnya, Pertamina bersama mitra strategis akan memulai proses Bankable Feasibility Study (BFS) yang ditargetkan selesai pada awal 2018, sekaligus menuntaskan pembentukan konsorsium dan akan ditetapkan Preleminary-Investment Decision 1 yang menggambarkan perkiraan awal investasi proyek GRR Bontang.

GRR Bontang ditargetkan mampu mengolah minyak mentah sekitar 300 ribu barel per hari. Pelaksanaan pembangunan kilang baru di Bontang ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri ESDM No. 7935 K/10/MEM/2016 tanggal 9 Desember 2016 yang menugaskan Pertamina untuk membangun dan mengoperasikan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur.

Ia melanjutkan, pada tahap awal, Pertamina akan masuk dengan minimal kepemilikan sekitar 5% hingga 25 % dan selanjutnya mempunyai hak atau pilihan untuk meningkatkan kepemilikan dalam periode yang akan disepakati kemudian.

"Mitra strategis diharapkan berperan dalam pengadaan crude dan menyiapkan pendanaan. Mitra juga memiliki kemampuan dalam memasarkan produk yang tidak terserap di pasar dalam negeri ke pasar luar negeri, seperti Australia, Papua Nugini, Selandia Baru dan Filipina," paparnya.

Ia berharap kemitraan yang nantinya terbentuk, dalam pengambilan keputusan tetap memperhatikan aspek GCG yang kuat. Selain itu, juga mengedepankan Indonesia content, sambil tetap menjaga kelangsungan usaha.