Negara Asean Siap Kolaborasi Jadi Basis Manufaktur Terdepan di Asia

Oleh : Ridwan | Jumat, 14 September 2018 - 09:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Hanoi, Negara-negara di kawasan Asia Tenggara sedang meningkatkan kemampuan dan menyiapkan kolaborasi bersama untuk menjadi basis manufaktur terdepan di Asia (factory Asia's next frontier) serta mengambil peluang dengan memasuki era revolusi industri 4.0.

"Jadi, ke depan itu bukan lagi persoalan kekuatan masing-masing, tetapi lebih kepada kerja sama antara negara anggota Asean yang saling menguntungkan," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menjadi narasumber pada diskusi panel World Economic Forum (WEF) on Asean di Hanoi, Vietnam, Kamis (13/9/2018) waktu setempat.

Forum tersebut dihadiri lebih dari 1.200 peserta yang meliputi pemimpin bisnis, kepala negara, menteri, akademisi, dan sejumlah tokoh penting.

Mereka berdiskusi dan berbagi pandangan mengenai masa depan, khususnya tentang Industri 4.0 sesuai tema yang diusung Asean 4.0: Entrepreneurship and the Fourth Industrial Revolution.

Menperin menyebutkan, beberapa strategi yang perlu dilakukan negara-negara di Asean supaya industri manufakturnya berdaya saing global, antara lain adalah meningkatkan kapabilitas manufaktur mereka yang maju dan diperlukan kebijakan untuk menarik investasi.

Selanjutnya, teknologi baru harus diadopsi dan dibutuhkan keterampilan pekerja dalam menanganinya.

"Dengan industri 4.0, tentunya menimbulkan kesempatan baru yang membutuhkan kerja sama untuk reskilling maupun up-skilling terhadap kompetensi sumber daya manusia (SDM) di masing-masing negara Asean," jelas Airlangga.

Menurutnya, seluruh tenaga kerja yang berketerampilan tinggi akan menjadi kunci kesuksesan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Selain itu, yang perlu diperhatkan adalah mendorong industri kecil dan menengah (IKM) ikut berpartisipasi dalam transformasi tersebut.

Negara-negara ASEAN harus mempertimbangkan kolaborasi timbal balik sebagai sarana mempercepat transformasi dan mengatasi tantangan secara bersama. Mereka juga harus memanfaatkan kekuatan masing-masing negara dan menciptakan sinergi di antara mereka sendiri," papar Menperin.