Pasar CPO Lesu, GAPKI Terus Lakukan Pembenahan Untuk Pernaiki Harga TBS

Oleh : Hariyanto | Selasa, 28 Agustus 2018 - 13:44 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) terus melakukan berbagai upaya agar harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani membaik. 

"Upaya itu dilakukan di tengah kelesuan pasar CPO di dunia, sebagai dampak kampanye negatif dan pengenaan bea masuk oleh sejumlah negara," kata Ketua Umum III GAPKI, Susanto, kepada pers di Jakarta, Senin (27/8/2018).

Menurut Susanto, rendahnya harga TBS sawit mengakibatkan petani malas untuk mengelola kebunnya, sehingga mereka tidak memiliki penghasilan tetap.

"Kami akan terus menerus dan tidak pernah lelah untuk melakukan berbagai pembenahan dalam industri ini, agar harga TBS bisa membaik dan masyarakat yang mengandalkan hidupnya dari perkebunan sawit bisa sejahtera," ungkap Susanto.

Berdasarkan data GAPKI, ekspor minyak sawit Indonesia sepanjang semesteri I 2018 turun 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi harga, sepanjang semester pertama 2018 harga bergerak di kisaran US$605 hingga US$695 per metrik ton. Harga CPO global terus tertekan sejak awal Desember 2017 yang sampai semester pertama 2018 tidak pernah menembus US$700 per metrik ton. 

Akibat kelesuan tersebut, harga pembelian TBS di kalangan petani sempat hanya di kisaran Rp1.000 per kilogram. Akibatnya banyak petani membiarkan kelapa sawit busuk di pohon, karena biaya memanen lebih mahal dari pada harga pembelian tandan buah segar sawit.(imq)