KAI Operasikan Kereta Api Pengangkut Limbah

Oleh : Ahmad Fadli | Jumat, 10 Agustus 2018 - 13:20 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Baru –baru ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) secara resmi mulai mengoperasikan kereta api (KA) khusus mengangkut limbah dengan melayani pengangkutan kontainer limbah milik perusahaan pengolah limbah, PT Prasada Pamunah Limbah Industri (PPLI).

Peresmian operasional perdana gerbong KA angkutan kontainer limbah tersebut dilakukan oleh Direktur Keselamatan dan Keamanan yang merangkap Direktur Komersial dan TI PT KAI , Apriyono Wedi Chresnanto dan  Direktur Lalulintas dan Angkutan Perkerataapian Kemenhub, Zulmafendi di Stasiun Kalimas Surabaya.

Apriyono mengatakan pada operasional perdana tersebut KAI menyediakan 10 gerbong datar (GD) dengan kapasitas 20 Teus atau setara dengan 360 ton yang diberangkatkan dari Stasiun Kalimas, Surabaya, menuju Stasiun Nambo, Bogor. “Selanjutnya, angkutan ini akan dilakukan secara regular dua kali dalam seminggu dengan jumlah rangkaian 10 Teus atau 5 GD yang setara dengan dengan 180 ton untuk setiap keberangkatan,” katanya. 

Apriyono menjelaskan, untuk angkutan limbah dengan moda KA, KAI melalui anak perusahaannya, PT Kereta Api Logistik (KALOG), akan mengangkut kontainer limbah milik PPLI. Layanan itu termasuk juga kegiatan muat (loading) dan bongkar (unloading) baik di stasiun muat maupun stasiun bongkar. Limbah yang akan diangkut merupakan jenis limbah yang memerlukan penanganan khusus dengan tingkat resiko paling rendah.

“Untuk memastikan angkutan limbah ini memenuhi aspek keamanan, kami bersama KALOG telah melengkapi gerbong Kabus (kabin khusus) dengan pengawalan personil yang bersertifikasi penanganan limbah dan bertugas melakukan pemeriksaan di lima stasiun pemberhentian, yakni di Cepu, Semarang, Tegal, Cirebon dan Tanah Abang ,” jelasnya.

Selain itu, KAI, KALOG dan PPLI juga telah membentuk tim tanggap darurat yang akan merespon secara cepat setiap kejadian yang tak terduga. “Kami juga melengkapi  emergency shelter dengan fasilitas beberapa tool kit untuk penanganan limbah di Stasiun Kalimas dan Nambo,” imbuh Apriyono.

Menurut dia, angkutan limbah dengan KA ini merupakan yang pertama di Indonesia dan diyakini lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pengangkutan sebelumnya dengan truk, karena waktu tempuh bisa ditekan dari sekitar 2-3 hari perjalanan menjadi hanya 15-16 jam. Kecepatan waktu tempuh ini akan memungkinkan limbah bisa segera dikelola secara professional sehingga dampaknya tidak merusak lingkungan.

“Jadi angkutan limbah dengan KA ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan dan kepedulian KAI terhadap kelestarian lingkungan,” tandas Apriyono.

Sementara Plt Dirut KALOG, Junaidi Nasution menambahkan kedepan diharapkan layanan angkutan container limbah ini akan berjalan setiap hari seiring makin banyaknya peminat. Saat ini, selain Surabaya tawaran pengangkutan KA kontainer limbah ini juga datang dari Semarang. Ongkos angkutan KA kontainer limbah ini juga bersaing dengan angkutan truk.

“Harga per kontainer  antara Rp 10 hingga 12 juta. Kami rasa harga tersebut tidak akan mematikan angkutan truk yang ada,” katanya