Kemenperin - Hippindo Jalin Kolaborasi Jodohkan 65 IKM Pangan dan Furnitur dengan 23 Peritel Besar

Oleh : Ridwan | Kamis, 02 Mei 2024 - 16:27 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Business Matching antara industri kecil dan menengah (IKM) pangan dan furnitur bersama ekosistem peritel dan distributor yang tergabung dalam Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).

Dalam acara yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin tersebut diikuti oleh 65 IKM binaan Ditjen IKMA dan 23 peritel Hippindo.

Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kegiatan business matching ini merupakan komitmen dunia usaha dalam mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produk dalam negeri dan juga pengembangan kompetensi IKM. 

"Kegiatan ini tentunya akan menaikkan kelas industri kecil menjadi menengah, dan industri menengah menjadi besar, sehingga nantinya akan memberikN multiplier effect untuk industri dalam negeri dan perekonomian nasional," jelas Menperin Agus di Jakarta, Kamis (2/5).

Ditambahkan Menperin, industri ritel dalam negeri semakin menunjukkan tren perbaikan setelah pandemi Covid-19, bahkan telah kembali ke titik sebelum pandemi Covid-19. 

"Peningkatan penjualan ritel sangat penting karena menjsdi indikator daya beli masyarakat yang semakin meningkat," katanya.

Dikesempatan yang sama, Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita mengatakan, kegiatan business matching ini bertujuan untuk memberikan akses pasar IKM pangan dan furnitur agar dapat masuk ke pasar ritel dan ekosistemnya, termasuk distributor.

"Ajang ini juga sekaligus menjadi sarana pertukaran informasi khususnya di bidang teknologi," jelas Reni.

Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah menyampaikan, ajang business matching yang diselenggarakan oleh Kemenperin dan pihaknya tersebut menjadi solusi guna mendistribusikan ribuan calon pembeli agar bisa mendapatkan produk yang sesuai.

Dirinya menilai kegiatan tersebut, secara langsung mendorong Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diusung oleh pemerintah.

"Jadi Hippindo ini lebih memikirkan 80 persen omzet di dalam negeri ini harus kita amankan. Karena dalam negeri adalah kunci dari pada kestabilan ekonomi, dan pasti kita akan serap semua industri dalam negeri yang mempunyai produk-produk yang kita siap pakai," tutupnya.