Kebijakan Trump Bisa Untungkan Obligasi Dalam Negeri

Oleh : Wiyanto | Jumat, 20 Juli 2018 - 11:28 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kembalinya sentimen negatif dapat memberikan imbas negatif juga pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri dimana pelaku pasar diperkirakan akan kembali melakukan aksi jualnya.

Analis Pasar Modal Reza Priyambada mengatakan, di sisi lain, adanya sikap dari Presiden Trump yang keberatan dengan kebijakan kenaikan suku bunga dari The Fed membuat pergerakan imbal hasil obligasi AS cenderung bergerak turun.

"Diharapkan sentimen ini dapat menahan pelemahan yang terjadi pada pasar obligasi dalam negeri. Jika tidak maka waspadai terhadap potensi pelemahan kembali," katanya di Jakarta, Jumat (20/7/2018).


Pergerakan Rupiah yang kembali melemah dan imbal hasil obligasi AS yang kembali naik berimbas pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri yang kembali melemah. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 7,74 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 9,83 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 5,55 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak turun seiring masih variatifnya sentimen. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 91,75% memiliki imbal hasil 7,70% atau naik 0,14 bps dari sebelumnya di harga 92,29% memiliki imbal hasil 7,56%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 94,02% memiliki imbal hasil 8,11% atau naik 0,06 bps dari sehari sebelumnya di harga 94,55% memiliki imbal hasil 8,05%.

Pada Kamis (19/7), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun 0,56 bps di level 110,09 dari sebelumnya di level 110,70. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,26 bps di level 105,36 dari sebelumnya di level 105,64. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 7,83% dari sebelumnya di level 7,62% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,84% dari sebelumnya di level 2,88% sehingga spread di level kisaran 498,3 bps lebih tinggi dari sebelumnya 473,6 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali bergerak naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 9,35%-9,45%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,04%-10,06%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,06%-11,10%, dan pada rating BBB di kisaran 13,96%-14,05%.