Saham Poultry Menuai Berkah Memasuki Bulan Ramadhan

Oleh : Herry Barus | Kamis, 24 Mei 2018 - 10:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-- Saat memasuki bulan puasa dan Lebaran biasanya tingkat konsumsi masyarakat lebih tinggi dibanding hari biasa, terutama konsumsi atas bahan makanan. Tak heran kalau kenaikan harga sulit dihindari. Demi menjaga supaya lonjakan harga tidak terlalu tinggi, pemerintah sudah memastikan pasokan bahan pokok tersedia di pasar dengan rentang harga yang sebagian besar dibatasi oleh pemerintah.

Salah satu bahan makanan yang biasanya naik cukup tinggi selama Ramadhan adalah daging baik daging sapi maupun daging ayam. Khusus untuk Ayam, kenaikan harga terkadang sudah mulai terjadi sebulan sebelum puasa hingga nanti Lebaran. Tentu saja hal ini memberi dampak positif bagi produsen ayam seperti PT Charoen Pokphand Indonesia dan PT Japfa Comfeed Indonesia.

Menurut pengamatan Bahana Sekuritas pada kuartal dua tahun ini sudah terjadi kenaikan harga ayam broiler.  Kenaikan harga sepanjang Ramadhan biasanya memberi kontribusi terbesar selama 1 tahun, sekitar 31% terhadap total profitabilitas kedua perseroan sepanjang setahun.

''Permintaan terhadap ayam biasanya sudah mulai naik mendekati puasa, sehingga akan diikuti dengan kenaikan harga,'' kata Michael. Pada kuartal pertama, Japfa telah meningkatkan produksi DOC lebih dari 20% sehingga mendukung kenaikan volume penjualan pakan sebesar 14,5% dan penjualan ayam pedaging naik 30%. Sehingga Japfa mampu merebut pangsa pasar pesaingnya Charoen.

Charoen hanya membukukan kenaikan volume penjualan pakan sebesar 4,2% serta volume penjualan DOC naik 2,5% pada kuartal satu 2018, dibanding periode yang sama tahun lalu. Kinerja positif yang telah dibukukan oleh Japfa tentunya berpengaruh terhadap penjualan selama Ramadhan ini dengan kenaikan produksi DOC yang telah dilakukan sejak kuartal pertama.

Dengan mempertimbangkan kenaikan permintaan yang diikuti dengan kenaikan harga ayam selama Ramadhan ini, serta ketersediaan jagung lokal untuk pakan semakin membaik, Bahana  menilai kinerja kedua produsen ayam ini akan lebih baik dibanding tahun lalu. Makanya, Bahana Sekuritas menaikkan proyeksi target harga dan perkiraan kinerja untuk Japfa dan Charoen pada tahun ini.

Bahana Sekuritasmerekomendasikan Beli saham Japfa dengan kenaikan target harga menjadi Rp 2.000/ lembar saham dari target harga sebelumnya Rp 1.750/lembar. ''Valuasi harga Japfa lebih murah dan prospek kinerjanya lebih bagus dibanding Charoen,'' jelas Michael.

Pendapatan perusahaan berkode saham JPFA diperkirakan naik menjadi Rp 33,76 triliun pada akhir 2018, dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 32,1 triliun. Laba bersih diperkirakan akan naik menjadi Rp 1,6 triliun, dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 1,43 triliun.

Bahana Sekuritas merekomendasikan Tahan untuk saham Charoen dengan target harga naik menjadi Rp 3.580/lembar dari harga Rp 3.520/lembar  karena valuasi harga sudah kemahalan dan prospek kinerja tidak sebaik Japfa. Pendapatan perusahaan berkode saham CPIN diperkirakan turun menjadi Rp 54,44 triliun, dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 55,33 triliun. Namun laba bersih diperkirakan naik menjadi Rp 3,46 triliun, dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 3,4 triliun.