Universitas Prasetiya Mulya Optimis Lulusan Lokal Mampu Bersaing di Era Global

Oleh : Hariyanto | Rabu, 23 Mei 2018 - 19:33 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Era globalisasi dan makin terbukanya Indonesia bagi pasar asing menuntut lulusan perguruan tinggi di Indonesia memahami tantangan dan tuntutan bisnis saat ini sehingga mampu bersaing. Potensi mahasiswa serta alumni harus didukung oleh Universitas agar mereka dapat berinovasi dan berprestasi. 

Hal tersebut diungkapkan Dr. Rudy Handoko selaku Wakil Dekan Bagian Kemahasiswaan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya dalam acara buka puasa bersama media di Jakarta (23/5/2018). 

Prasetiya Mulya, menurut Rudy, selain mengembangkan kemampuan mahasiswa dari sisi teori, juga memberikan sarana di mana mereka dapat menyalurkan kreativitas dan inovasi seperti Pop Up Market, Innovation Hub, EURECA (Entrepreneur  Creativite Challenge) dan Art Week. 

“Dalam upaya mewujudkan lulusan yang berkualitas, peserta didik juga diperkuat nilai yang ditanamkan oleh Prasetiya Mulya yaitu Caring, Humility, Achieving dan Integrity,” jelas Rudy.

Dukungan yang diberikan oleh Universitas Prasetiya Mulya pun terus membuahkan hasil, salah satunya yaitu prestasi tim mahasiswa Prasetiya Mulya yang berpartisipasi dalam kompetisi L’Oreal Brandstorm 2018. 

Tim yang beranggotakan Elice Tamara (S1 Branding angkatan 2014), Erica Santoso (S1 Branding angkatan 2016) dan Yaafi Yulio (S1 Branding angkatan 2014) terpilih menjadi juara pertama dan mewakili Indonesia di tingkat internasional pada 17 Mei lalu di Paris. 

L’Oreal Brandstrom sendiri merupakan inkubator inovasi yang ditujukan bagi mahasiswa dan memberikan keuntungan berupa kesempatan untuk merasakan pengalaman kerja di L’Oreal.

Elice Tamara selaku perwakilan dari Tim Parstee menjelaskan bahwa, kompetisi L’Oreal Brandstorm tahun ini mengangkat topic ‘Invent the Professional Salon Experience of the Future’ di mana setiap tim ditantang untuk menciptakan inovasi baru dalam bidang bisnis salon yang nantinya mampu menarik minat para generasi milenial dan meningkatkan loyalitas penata rambut professional dengan menggunakan servis-servis berbasis teknologi. 

“Tim Parstee mengangkat konsep ‘The Real Experience’ dengan memaparkan inovasi pelayanan holistik di salon profesional. Konsep ini kami bentuk sebagai solusi dari setiap keluhan di salon selama ini dengan menggabungkan aspek teknologi digital yang saat ini sedang berkembang,” ungkap Elice.

Peran kampus dalam membimbing lulusannya untuk bisa sukses berkompetisi juga dianggap pebisnis Aji Nugroho selaku founder Branché Bistro sebagai sebuah hal yang penting. Alumni Universitas Prasetiya Mulya yang menjadi entrepreneur di bidang kuliner ini menjelaskan bahwa kesuksesan yang diperolehnya tidak lepas dari ilmu yang didapatkan dari universitasnya dulu. 

Baginya Universitas Prasetiya Mulya sangat berperan membantunya menumbuhkan mental pebisnis, mengembangkan critical thinking, leadership serta jembatan yang tepat untuk mulai terjun ke dunia bisnis. 

“Minat saya terhadap dunia bisnis memang sudah terbentuk sejak duduk di bangku SMA dan semakin berkembang saat kuliah di jurusan S1 Business Universitas Prasetiya Mulya. Bermula dari proyek mata kuliah Business Creation yang berhasil terpilih sebagai Top 3, saya semakin termotivasi untuk terjun lebih dalam di dunia bisnis,” ungkap Aji.

Melihat prestasi mahasiswa dan kesuksesan alumni, Universitas Prasetiya Mulya semakin optimis bahwa generasi muda mampu membuat dunia bisnis di Indonesia semakin berkembang. 

“Dengan upaya dan inovasi melalui program serta kegiatan bagi mahasiswa, Universitas Prasetiya Mulya berharap ke depannya dapat terus mencetak lulusan berprestasi dan penuh inovasi yang siap menjawab tantangan serta tuntutan global,” tegas Dr. Rudy Handoko.

Prasetiya Mulia memiliki School of Business and Economics serta School of Applied STEM yang masing-masing terdiri dari beragam program studi yang mampu mengakomodir minat peserta didik. 

School of Business and Economics memiliki 8 program studi S1 (Accounting, Branding, Business, Business Economics, Event, Finance & Banking, Hospitality Business dan International Business Law) dan 4 program studi S2 (MM Regular, MM Business Management, MM Strategic Management dan MM New Ventures Innovation).

Sedangkan School of Applied STEM yang lebih berfokus pada ilmu teknik memiliki 6 program studi S1 (Business Mathematics, Computer Systems Engineering, Software Engineering, Renewable Energy Engineering, Food Business Technology dan Product Design Engineering).