Kadin Minta Pemerintah Kendalikan Lonjakan Impor Jelang Lebaran

Oleh : Ridwan | Kamis, 17 Mei 2018 - 15:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menjelang lebaran kenaikan impor pada April 2018 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Meski hal ini biasa terjadi, dunia usaha nasional berharap agar importasi masih terkendali dalam batas normal.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno di Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Menurutnya, jelang ramadhan dan lebaran biasanya memang ada kenaikan impor pada barang yang masuk kategori fast moving consumption goods.

"Tren jelang puasa itu konsumsi dalam negeri naik, maka importasi barang konsumsi juga naik. Ini wajar terjadi," katanya.

Benny menyebut, banyak industri yang memang masih bergantung pada bahan baku impor karena harganya yang lebih kompetitif.

Terlepas dari harga, ia mengatakan kenaikan impor kali ini juga beriringan dengan naiknya penjualan ritel. Pada April 2018 lalu, dia mengatakan, penjualan ritel meningkat sekitar dua persen setelah sebelumnya berada pada posisi yang stagnan sejak awal tahun. 

"Kalau penjualan ritel naik, impor juga naik," ucap Benny.

Lebih lanjut, ia menuturkan, lonjakan impor mengkhawatirkan pengusaha domestik, apalagi impor bersumber dari barang konsumsi.

"Kadin berharap pemerintah mampu mendorong produktivitas industri dalam negeri. Caranya dengan memperbaiki sistem pembiayaan, fiskal, energi dan peraturan tenaga kerja, serta logistik," terang Benny.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan nilai impor signifikan pada April 2018, yaitu sebesar 11,28 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara, jika dibanding April 2017, impor meningkat 34,68 persen. 

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pola kenaikan menjelang Lebaran biasanya hanya didominasi oleh impor barang konsumsi, namun untuk tahun ini juga turut didominasi oleh barang bahan baku maupun barang modal.

BPS mencatat, impor bahan baku April 2018 naik 10,73% dibanding Maret 2018 dan naik 33% (yoy). Sedangkan impor barang modal naik 6,59% dibanding Maret 2018 dan naik 40,81% (yoy).