Di Italia, Menko Luhut Beberkan Kinerja Sektor Pertanian Indonesia

Oleh : Ridwan | Rabu, 16 Mei 2018 - 07:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Roma, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pidato kunci dalam Seminar ‘Pemberantasan Kemiskinan Melalui Pertanian dan Perkebunan Demi Perdamaian dan Kemanusiaan’, di Roma, Italia, (15/5/2018). 

Mengawali pidatonya, Menko Luhut mengapresiasi kerja sama Indonesia, Malaysia dan Dicastery for Promoting Integral Human Development di bawah kepemimpinan Kardinal Peter Turkson, yang telah memprakarsai pelaksanaan seminar ini.

Kardinal Turkson mengatakan sektor pertanian termasuk perkebunan (agricultural) termasuk perkebunan kelapa sawit bisa menjadi sektor usaha untuk menghapus kemiskinan. 

Ia berpesan bahwa keseimbangan antara kegiatan ekonomi dan pengelolaan lingkungan harus tetap dijaga.

Konferensi ini merupakan forum penting untuk bertukar pikiran dan berdialog antar pemangku kepentingan mewakili pemerintah, Organisasi Non Pemerintah, akademisi dan pengusaha agrikultural termasuk sawit dan kelompok-kelompok masyarakat sipil.

“Kami (pemerintah Indonesia-red) tidak ada maksud sama sekali untuk ‘menggunakan’ Vatikan untuk bertentangan dengan pihak manapun,” jelas Menko Luhut.

Turut hadir sebagai pembicara pada sesi ini Duta Besar Malaysia untuk Vatika Tan Sri Bernard Giluk Dompok, Kardinal Peter Turkson, Rektor Pontifical Urban University Alberto Trevisial, James Fry dari Oxford, Frans Claassen dari Europan Palm Oil Alliance, Prof. Pietri Paganini dari John Cabot University, dan Thomas Mielke dari Oil World.

Menko Luhut melanjutkan dengan menjelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah telah menunjukkan kinerja yang cukup baik. 

Selama dekade terakhir, ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata sekitar 5,7%, tercepat ketiga di antara G20 setelah Tiongkok dan India. Rasio Gini Indonesia terus menyusut dari 0,4 menjadi 0,3 dalam tiga tahun menunjukkan keberhasilan kebijakan ekonomi pemerintah. 

Bahkan, beberapa lembaga meramalkan bahwa pada 2030–2050, Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar ke-5 dunia di G20. "Kinerja ekonomi itu tidak mungkin terjadi tanpa kontribusi yang signifikan dari sektor pertanian Indonesia," ujarnya. 

Menurutnya, sektor pertanian berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. PDB dari sektor pertanian rata-rata 4,1 Miliar Euro per tahun pada periode 2010 hingga 2018. 

"Pada tahun 2014, sektor pertanian mempekerjakan sekitar 40,12 juta orang, atau sekitar 33% tenaga kerja Indonesia," kata Luhut.