Akibat Gagal Panen Petani Cabai Rugi Hingga Ratusan Juta

Oleh : Hariyanto | Minggu, 15 Januari 2017 - 09:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Magetan, Beberapa bulan ini harga cabai yang beredar di pasaran memang cukup tinggi, bahkan harga cabai sempat bertengger di angka Rp 150 perKg. Namun siapa sangka keuntungan harga cabai yang melejit ini tak dirasakan oleh para petani cabai daerah.

Di magetan misalnya, petani cabai di Magetan mengaku rugi hingga ratusan juta rupiah. Hal ini karena petani gagal panen pada tahun ini.

"Bukan hanya pedagang yang khawatir stok cabainya menipis. Juga si penyuka cabai resah karena harga semakin mahal. Kami juga merana karena gagal panen," kata Jumali Feri Iskandar, petani cabai di Desa/Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Rabu (11/1).

Bahkan harga cabai keriting yang konon katanya ikut meroket, dari petani hanya Rp 15 ribu per kilogram. Jumali mengatakan untuk normalnya Rp 40 ribu per kg.

Ia mengaku, rendahnya harga cabai dari petani karena gagal panen. Cabai merah keriting yang seharusnya siap dipanen bulan ini, rusak semua akibat terkena serangan jamur. Dari kebunnya yang luasnya 250 meter persegi, semua cabai kering karena terkena pathek (jamur).

Akibat gagal panen, dia mengaku mengalami kerugian Rp 12 juta hingga Rp13 juta. Angka kerugian itu baru hitungan untuk biaya penanaman bibit dan perawatan. Padahal, lanjut dia, dalam satu kotak seluas 10 are atau 1000 meter persegi, setiap sekali panen bisa menghasilkan 1 kuintal cabai merah keriting.

Panen tidak hanya satu kali, namun bisa dilakukan 15 kali dalam sekali musim. Ia mengatakan, akibat serangan jamur "pathek", cabai merah keriting membusuk.

Dia menambahkan, gagal panen tidak hanya terjadi tahun ini saja. Sudah dua tahun ini petani cabai merah keriting di Kecamatan Bendo, selalu mengalami gagal panen. Padahal dulu Kecamatan Bendo ini, menjadi kecamatan unggulan. Pada 2005, saya bisa panen 4-5 truk setiap harinya. (Hry/ bj)