INDUSTRY.co.id, Jayapura - Pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Papua mengaku pesimis target hunian hotel 2018 bisa tercapai meskipun merupakan tahun politik atau adanya pelaksanaan Pilkada di provinsi dan tujuh kabupaten.

"Tahun politik ada baiknya, tetapi sebentar lagi (pada Mei 2018) sudah masuk Ramadhan, setelah itu libur sekolah, itu yang mempengaruhi okupansi," ujar Sekretaris Umum PHRI Papua, Salim, di Jayapura, Jumat, (2/3/2018).

Ia menjelaskan penyelenggaraan pilkada dan menjelang Ramadhan sangat mempengaruhi kegiatan pemerintahan yang selama ini masih menjadi pangsa pasar utama bisnis perhotelan.

"Tingkat hunian hotel di Jayapura, sangat dipengaruhi oleh kegiatan yang dilakukan pemerintah. Sektor bisnis belum mampu mensuplai tamu. 67 persen pendapatan hotel dari sektor pemerintah," kata dia.

Namun, dia berharap pelaksanaan Pilkada bisa berjalan lancar sehingga kegiatan pemerintah bisa kembali berjalan normal.

Salim menyebut sejak Januari hingga akhir Februari 2018, rata-rata tingkat hunian hotel di Jayapura mencapai 50 persen.

Menurut dia, angka tersebut sudah cukup bagus karena dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, okupansi hotel di awal tahun selalu rendah, dibawah 50 persen.

Oleh karenanya ia berharap ke depan pemerintah bisa memberi stimulan pertumbuhan industri agar perhotelan tidak terus bergantung pada kegiatan pemerintahan. (Ant)