INDUSTRY.co.id - Jakarta-Usaha Mikro  Kecil dan  Menengah (UMKM) akan diperhatikan dalam hal akses kredit perbankan. Meskipun UMKM belum bankable, akan memperoleh dana melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM,  Yuana Setyowati mengakui tanpa adanya KUR UMKM akan terus termarginalkan.

"Starup arah marginal mikro, apabila usaha mikro apabila tdk disentuh program amfirmatif dekat ke kelompok miskin. Kakau enggak dijaga, persoalan penguatan modal, resource, maka produk akan stag. Rentan ke kelompok miskin," kata dia di Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Beberapa program pemerintah untuk membantu UMKM selain KUR telah disiasati berupa Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Namun KUR yang lebih dominan menyasar UMKM di seluruh tanah air. Hingga akhir 2017, sudah ada 40 lembaga keuangan penyalur, yakni 34 perbankan, 4 lembaga keuangan dan 2 koperasi dengan jumlah debitur mencapai 4.086.971 orang.  

UMKM yang dibiayai lewat mekanisme KUR lanjut dia diharapkan dapat mandiri dan ada peningkatan usahanya.

"Wirausaha pemula dari kami akan naik kelas ada program LPDB tidak hanya kementerian, nanti setelah mandiri ke kredit komersial ranah OJK," katanya.