Kadin: Secara Umum Industri Keramik Nasional Tidak Ada Kendala

Oleh : Ridwan | Selasa, 09 Januari 2018 - 17:37 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Wakil Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Industri Hulu dan Petrokimia, Achmad Widjaja mengatakan, industri keramik nasional secara umum tidak ada kendala.

Seperti diketahui, belakangan tersiar kabar bahwa industri keramik nasional semakin tertekan dengan diturunkannya bea masuk keramik impor menjadi 5%. Ditambah lagi permasalahan harga gas yang tak kunjung turun.

"Keramik itu ada dua jenis yakni glazur dan poles. Yang dimaksud terkena imbasnya itu yakni keramik poles, bukan glazur," ujar Achmad Widjaja kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Selasa (9/1/2017).

Menurutnya, kondisi pasar secara umum tidak akan ada kendala asalkan program 1 juta unit rumah dijalankan secara pasti oleh pemerintah.

Selain itu, tambahnya, adanya rumah-rumah vertikal yang sudah menjadi anggaran ter-rencana dapat dijalankan, sehingga komoditas keramik tidak akan mengalami penurunan. "Minimal sama dengan tahun lalu," imbuhnya.

Terkait keramik glazur, ia mengungkapkan, justru pemerintah perlu membuat sensitif list di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk tidak ada lagi investasi baru.

"Saat ini tidak perlu ada investasi baru lagi. Pasalnya, utilisasi kapasitas terpasang saat ini sudah di atas rata-rata 450 juta sqm," terang pria yang sering disapa AW.

Lebih lanjut, AW meminta pemerintah untuk sesegera mengemas harga gas industri ke US$ 6 per MMbtu sesuai dengan PP No. 40. "Harga gas harus segera di kemas menjadi US$ 6 per MMbtu, agar industri tersebut bisa meroket dalam daya saing," tuturnya.