Menpar Perintahkan Kawasan Industri Jababeka Dikemas Jadi Tujuan Wisata

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 25 September 2017 - 19:01 WIB

INDUSTRY.co.id, Jababeka - Menteri Pariwisata Arief Yahya mewajibkan kawasan industri Jababeka membangun kawasan industri berbasis pariwisata.  Pasalnya pariwisata Indonesia bukan tanggung jawab Kementerian Pariwisata melainkan tanggung jawab semua elemen, khususnya pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media dan komunitas.

Arief Yahya dalam President Lecture ‘Indonesian Tourism Enterpreneurship Between Local Business Creation and Global Competition di President University,Senin (25/9/2017) mengatakan saat ini dikawasan industri hanya berdiri perkantoran penunjang industri, pabrik-pabrik serta mini market. Namun fasilitas untuk kepariwisataannya tidak ada sama sekali

“Kemenpar tidak bisa berdiri sendiri, kita perlu agent perubahan dan yang paling efektif ialah perubahan berasal dari perguruan tinggi. President University lah yang harus jadi agent of changce di Cikarang. Terlebih Cikarang memiliki luas area mencapai 5.000 hektar seluas kota Bogor,” ujarnya

Menurut Arief, manufacturing tourism bisa dilakukan membangun factory outlet branded misalkan seperti pabrik coklat bagaimana dari proses hulu hingga hilirnya itu bisa menjadi wisata edukasi. Sedangkan wisata industri yang menyajikan wawasan dan pengetahuan di bidang teknologi akan memberikan nilai positif.

Cikarang harus menjadi lokomotif wisata industri terlebih ada lebih dari 2.000 perusahaan yang berdomisili di kawasan Jababeka. Misalkan penciptaan mobil listrik bisa menjadi daya tarik wisata bagi pelajar maupun wisatawan untuk mengetahui proses basis produksinya.

“Kawasan industri hanya sibuk pada jam kerja saja, sedangkan pada hari-hari libur sepi hal ini bisa diisi dengan manufacturing tourism, begitu pula dengan KEK Tanjung Lesung hanya ramai pada hari-hari libur saja sedangkan hari-hari kerja sepi. Tanjung Lesung kalau hanya mengandalkan resort saja dan tidak activity lainnya tidak akan berdampak pada kunjungan wisatawan,” ungkapnya

Sementara itu Wakil Rektor President University Dwi Larso berharap dengan hadirnya Menteri Pariwisata para mahasiswa termotivasi untuk membangun jiwa kewirausahaan. Terlebih pihak universitas telah membangun pusat inkubasi,Setsail Biz Accel.

“Ditahun ini juga kita menghadirkan kurikulum 2017 berbasis kewirausahaan. Bahwa membangun wirausaha tidak cukup dengan kurikulum melainkan ekosistem. Membangun incubator disini dalam rangka membangun ekosistem,” ujar Dwi

Dan untuk pertama kalinya pihak kampus menghadirkan Menteri aktif untuk memberikan motivasi dan inspirasi bagi para mahasiswa, kedepan pihaknya akan banyak menghadirkan entrepreneur dan praktisi mengajar.

“Kita optimis 20 persen dari lulusan President University menjadi entrepreneur unggul,” harapannya