Resmikan Pabrik di Medan, Coca Cola Siap Produksi 150 Juta Botol/Tahun

Oleh : Ridwan | Rabu, 30 Agustus 2017 - 18:02 WIB

INDUSTRY.co.id - Medan-Coca Cola Amatil Indonesia kembali lanjutkan komitmennya untuk tingkatkan investasi di Indonesia dengan merampungkan pabrik barunya di Medan, Sumatera Utara.

Direktur Supply Chain Coca-Cola Amatil Indonesia, Gigy Philip menerangkan bahwa perusahaan terus berkomitmen untUK meningkatkan investasi hingga US$300 juta dalam tiga tahun ke depan.

"Sebagai perusahaan PMA, kami telah berinvestasi di Indonesia mencapai USD445 juta pada tahun 2012-2017 dengan jumlah karyawan sebanyak 11 ribu orang," ungkap Gigy Philip di Medan, Sumatera Utara, Rabu (30/8/2017).

Seperti diketahui, pada Maret 2017, Coca-Cola Amatil Indonesia telah meresmikan pengoperasian fasilitas produksi dan pusat distribusi perusahaan di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur dengan nilai investasi mencapai USD42 juta.

"Upaya ini merupakan salah satu tahapan dari komitmen investasi kami yang diharapkan menjadi pemacu bagi pengembangan industri makanan dan minuman nasional," ucapnya.  

Sementara itu, untuk ekspansi yang dilakukan di Medan, Coca-Cola Amatil Indonesia menggelontorkan dana senilai US$20 juta untuk membangun lima lini produksi.

Di atas lahan seluas lima hektare, fasiltas pabrik ini memiliki kapasitas produksi mencapai 150 juta botol per tahun untuk didistribusi ke seluruh wilayah di Pulau Sumatera, antara lain Aceh, Kepulauan Riau, Provinsi Riau, Sumatera Barat, dan Jambi.  

Pabrik di Medan ini menyerap tenaga kerja sekitar 160 orang, di mana sebanyak 46 karyawan telah menerima sertifikasi dari Coca-Cola Amatil Indonesia-Supply Chain Technical Academy.

"Kami telah memiliki delapan akademi pelatihan di tujuh departemen dengan total pelaksanaan 35 ribu pelatihan harian di setiap tahunnya," ujar Philip.  

Sejak awal beroperasi di Indonesia pada tahun 1992, Coca-Cola Amatil Indonesia telah memiliki 39 lini produksi di delapan pabrik dengan mempekerjakan sebanyak 10 ribu karyawan untuk melayani lebih dari 500 ribu pelanggan ritel baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan di Indonesia, sekitar 120 ribu di antaranya tersebar di wilayah Sumatera.