KEIN: Industri Kreatif Harus diberdayakan Demi Percepatan Ekonomi Nasional

Oleh : Hariyanto | Jumat, 11 Agustus 2017 - 11:17 WIB

INDUSTRY.co.id , Jakarta - Hasil kajian Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyatakan, industri kreatif yang mayoritas kelas UMKM harus diberdayakan demi percepatan perekonomian nasional.

"Jadi sebagian besar pelaku industri kreatif itu berskala UMKM. Oleh karena itu pertumbuhan industri kreatif juga akan berdampak positif terhadap sektor riil dan mampu mengangkat perekonomian serta daya beli masyarakat," ujar Ketua Pokja Industri Kreatif KEIN, Irfan Wahid di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Merujuk data BEKRAF dan BPS 2017, sekitar 92,37% pelaku industri kreatif masih menggunakan modal sendiri. Selama ini, mereka belum banyak memanfaatkan pendanaan dari bank atau venture capital.

Di sisi lain, sebanyak 53,49% pelaku belum berbadan usaha. Sekitar 88,95%, produk industri ini belum memiliki HAKI. Dan, sekitar 97,36% masih memasarkan di wilayahnya.

"Banyak sebenarnya yang memiliki ide dan kreativitas, potensi konten dan budaya lokal kita juga luar biasa. Persoalannya mereka ini masih membutuhkan dukungan di area permodalan, pengembangan produk dan pemasaran. Harus ada proses inkubasi yang konsisten untuk melakukan hal ini, dengan melibatkan pelaku industri yang sudah besar," papar Irfan.

Digitalisasi ekonomi diproyeksikan mampu memberikan nilai tambah sebesar US$150 miliar terhadap PDB (Indonesia) pada 2025. Atau sekitar 10% terhadap PDB, di mana akan dibarengi dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja hampir 4 juta orang (Mckinsey, 2017).

Industri kreatif diharapkan mampu mendukung digitalisasi ekonomi di Indonesia, sehingga idealnya pemerintah menjadikan Industri kreatif ini sebagai industri prioritas.

KEIN hadir di Makassar dengan diwakili oleh Irfan Wahid (Ketua Pokja Industri Kreatif), dan Andri Sudibyo (Ketua Pokja Industri Strategis dan Teknologi Tinggi), untuk berdiskusi dengan para akademisi sebagai bagian dari proses penyusunan Peta Jalan (Roadmap) Industrialisasi 2045.

"Peta jalan ini adalah salah satu tugas untuk KEIN dari Presiden Jokowi. Kita akan fokus pada empat sektor unggulan: industri kreatif, pangan, maritim, serta pariwisata," ujar Andri.

Andri mengatakan, dalam menyusun peta jalan ini KEIN telah mendengarkan masukan dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan industri nasional dari pelaku usaha, pengambil kebijakan, dan seperti yang dilakukan di Makassar, kalangan akademisi. Peta jalan ini nantinya akan terbagi ke dalam tiga tahapan yaitu fokus pada pengembangan industri (2017-2025), tahap ekspansi (2026-2035), dan tahap akselerasi (2036-2045). (tar)