Harga Pertamax Naik, Ini Respon Ketum Kadin

Oleh : Ridwan | Jumat, 03 Maret 2023 - 18:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonedia Arsjad Rasjid buka suara terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax yang diumumkan pemerintah pada tanggal 1 Maret 2023, kemarin.

Menurutnya, kenaikan tersebut dapat memiliki dampak yang cukup signifikan pada perekonomian Indonesia. 

Meskipun kenaikan harga ini ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar, harga minyak mentah global, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kenaikan harga ini tetap dapat berpengaruh terhadap minat masyarakat terutama pengguna BBM Pertalite untuk beralih ke Pertamax. 

"Ini akan menyulitkan masyarakat untuk meminimalisasi penggunaan BBM bersubsidi," kata Arsjad Rasjid di Jakarta (2/3).

Untuk mengatasi dampak negatif dari kenaikan harga Pertamax, Arsjad mengingatkan pentingnya diversifikasi sumber energi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang rentan terhadap fluktuasi harga di pasar internasional.

"Kita perlu memperkuat program energi baru terbarukan, terutama untuk memberikan insentif untuk penggunaan kendaraan listrik beserta penguatan ekosistem industri kendaraan listrik. Pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia diyakini akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak,” paparnya.

Dirinya juga menghimbau pemerintah untuk mendorong peningkatan realisasi investasi di energi terbarukan melalui implementasi kerangka kebijakan dan peraturan yang konsisten, mempercepat pengadaan PLN, mempersingkat proses negosiasi power purchasing agreement (PPA), dan menyederhanakan pembebasan lahan, izin lingkungan serta berbagai penguatan infrastruktur dan teknologi.

"Semua upaya ini akan membantu mencapai target Grand Strategi Energi Nasional, yaitu mencapai target bebas emisi atau net zero emission pada 2060," terang Ketum Kadin.

Arsjad juga mengimbau masyarakat untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi ketergantungan pada BBM sebagai bagian dari upaya bersama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan menjaga keberlanjutan ekonomi Indonesia.