INDUSTRY.co.id - Surabaya – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Digital Transformation Office (Pusdatin-DTO) kembali menggelar uji coba dan pendampingan integrasi platform SATUSEHAT di Jawa Timur pada 17-18 Januari 2023.

“Setelah perdana diikuti puskesmas, kami kembali menggelar uji coba dan pendampingan integrasi platform SATUSEHAT untuk kalangan rumah sakit di Jawa Timur,” kata Ketua Tim Kerja Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi Khusus Pusdatin, Aang Abu Azhar dalam keteranganya yang dikutip INDUSTRY.co.id, Rabu (25/1/2023).

Dari uji coba dan pendampingan kali ini, ada 81 rumah sakit dan 90 puskesmas yang siap terintegrasi. Dengan begitu, dari dua kali penyelenggaraan, total 909 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Jawa Timur yang akan terintegrasi dengan platform SATUSEHAT di tahun 2023.

“Bagi rumah sakit maupun fasyankes lain yang belum memenuhi standar pada uji coba kali ini akan mendapatkan pendampingan lanjutan hingga siap masuk ke tahap integrasi resmi atau live production dengan platform SATUSEHAT,” kata Aang.

Pada tahun ini, secara spesifik Pusdatin-DTO menargetkan 3.000 rumah sakit di seluruh Indonesia untuk terintegrasi dengan platform SATUSEHAT hingga akhir tahun 2023.

Pada gelaran uji coba kali ini, Pusdatin-DTO juga turut melibatkan tenaga sistem informasi (programmer) dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito sebagai salah satu fasilitator uji coba. RSUP Dr. Sardjito sendiri merupakan salah satu peserta Training of Trainer SATUSEHAT yang diselenggarakan oleh Pusdatin-DTO yang pada Desember lalu.

Tenaga sistem informasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Nova Arief Restiaka menerangkan bahwa ada penambahan materi pada pendampingan yang diberikan kali ini. Yaitu dengan ditambahkannya use case imunisasi.

“Setiap fasyankes diharapkan dapat mengirimkan data dari sistem utama masing-masing ke platform SATUSEHAT, khususnya terkait use case rawat jalan dan imunisasi,” kata Nova.

Menanggapi digelarnya acara ini, salah satu pengembang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, Gema Pratama mengaku terbantu dengan pendampingan yang diberikan oleh para fasilitator selama uji coba berlangsung.

“Materi yang diberikan telah membantu kami untuk mempersiapkan integrasi SIMRS ke dalam platform SATUSEHAT. Selanjutnya, kami akan menyiapkan dan menyesuaikan data pasien dan nakes yang kita miliki menjelang live production tahun ini,” kata Gema.

Gema pun berharap, selain terkait pengiriman data dari rumah sakit, ke depan dapat dilakukan juga sosialisasi terkait pemanfaatan data dari platform SATUSEHAT untuk rumah sakit sesuai dengan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.

Dalam waktu dekat, Pusdatin-DTO juga akan segera melakukan tahap live production dengan menghubungkan seluruh fasyankes di Pulau Jawa-Bali yang telah mengikuti uji coba sebelumnya untuk terintegrasi secara resmi ke dalam platform SATUSEHAT.