Peduli kepada Artis yang Sakit, DPP PARFI Adakan Pemeran Lukisan

Oleh : Herry Barus | Jumat, 22 April 2022 - 12:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Artis Film Indonesia (DPP PARFI) menggelar ‘Pameran Lukisan Peduli Kasih Sesama.’ Acara tersebut berlangsung di Lobby Gedung Film Sapta Pesona, di Jl. MT. Haryono Kavling 47-48, Jakarta Selatan, 22 – 28 April 2022.

Pameran dibuka Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ir. H. Ahmad Riza Patria, MBA, ditandai dengan acara buka puasa bersama, Jum’at 22 April 2022.

“Semua hasil penjualan karya lukisan akan disumbangkan kepada aktor dan aktris yang kini sedang sakit,” terang aktor senior Soultan Saladin, saat dijumpai di Sanggar Humaniora, Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (21/04/2022).

Paska pandemic Covid-19  seperti saat ini, kata Saladin, banyak pekerja film yang terpuruk. “Jangankan yang sakit, yang sehat pun keadaanya serba minim karena lapangan pekerjaan buat mereka terbatas,” paparnya.

Pandemic Covid-19 mengganggu pertumbuhan produksi film serta satuan mata acara TV. Hal ini berimbas pada kinerja, produktifitas, dan penghasilan para sineas. Banyak pekerja film ‘collapse’ dan menjadi ‘orang miskin’ baru, atau setidaknya kurang mampu.

Namun harus diakui, kata Saladin lagi, walau para aktor, aktris, dan penggiat film kehidupannya serba minim, mereka tetap survival dan tak ingin merepotkan orang lain.

“Jadi justru kita yang harus membangun solidaritas. Dengan cara seperti ini kita menolong yang sakit. Walau mereka tak pernah teriak-teriak minta tolong,” tambahnya.

Beberapa aktor dan aktris masuk daftar penerima santunan dari hasil ‘Pameran Lukisan Peduli Kasih Sesama’ ini antara lain, Otig Pakis, Yani Timur, Gatot Subagya, Nani Tanjung, dan Sam Abede Pareno.

“Mereka adalah aktor dan aktris dedikatif yang selama ini telah menunjukkan dedikasinya,” kata aktor yang pernah memerankan tokoh Soekarno di film Gie (2005) ini.

Saladin berharap melalui DPP PARFI para anggota dapat terus membangun solidaritas dan kesetiakawanan sosial.

Pandemi, kata dia, merefleksikan banyak hal, degradasi mental, keterpurukan ekonomi, kerusakan ekologi, moralitas, dinamika politik, konspirasi kapitalis, dan lain-lain.

“Semua bentuk refleksi itu bermuara pada satu pertanyaan, solidaritas seperti apa yang perlu dibangun bersama pascapandemi. Saya kira DPP PARFI wajib ambil peran,” ujarnya.