SIG Resmi Bergabung Menjadi Anggota Indonesia Packaging Recovery Organization

Oleh : Hariyanto | Jumat, 24 Desember 2021 - 15:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - SIG, penyedia sistem dan solusi kemasan karton aseptik melalui PT SIG Combibloc Indonesia secara resmi bergabung menjadi anggota Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO).

IPRO adalah sebuah organisasi non-profit yang bersifat sukarela, besutan Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment (PRAISE). IPRO bergerak secara independen dan dikelola secara profesional, serta berfokus pada peningkatan pengumpulan dan pendauran ulang kemasan bekas.

Dalam usaha mewujudkan hal tersebut, IPRO memverifikasi alur finansial dan menganut standar sosial dan lingkungan, sesuai dengan praktik terbaik internasional terhadap ekonomi sirkular di Indonesia.

“Berdasarkan komitmen ini, kami memiliki misi untuk mengembalikan ke lingkungan lebih dari yang kami ambil serta menyediakan kemasan paling sustainable di pasar. Berbagai inisiatif Way Beyond Good telah dijalankan SIG di Indonesia dan kali ini kami dengan bangga mengumumkan keanggotaan kami di IPRO,” ujar Noer Wellington, Head of Market Indonesia, Malaysia, and Philippines, SIG Combibloc Indonesia yang dikutip INDUSTRY.co.id, Jumat (24/12/2021).

Noer Wellington mengatakan bahwa menjadi sebuah kebanggaan bagi SIG untuk bisa bergabung bersama IPRO karena perusahaan memiliki misi yang sama untuk mengumpulkan dan mendaur ulang kemasan karton bekas. Selain itu, untuk pengembangan kapasitas sistem pengumpulan, IPRO juga memiliki kategori khusus yaitu Kategori B untuk kemasan used beverage carton (UBC), flexibles, dan high-density polyethylene (HDPE).

"SIG menyadari bahwa pengelolaan sampah di Indonesia dapat ditangani dengan lebih baik lagi, dan sama seperti IPRO, SIG juga mendukung rencana pemerintah untuk mengurangi timbunan sampah sampai 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen di tahun 2025," kata Noer Wellington.

Sebagai anggota IPRO, lanjut Noer Wellington, SIG akan turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sustainability yang dijalankan IPRO, termasuk mendukung peningkatan pengumpulan sampah kemasan berdasarkan material, peningkatan daur ulang, mendukung pengelolaan sampah secara terintegrasi dan menyeluruh melalui pendampingan kepada fasilitas pengelolaan sampah zero waste to landfill, serta peningkatan kesadaran seluruh pemangku kepentingan mulai dari masyarakat, akademisi, industri dan pemerintah melalui kegiatan advokasi, komunikasi tentang pentingnya penanganan sampah sejak dari sumber sesuai dengan peran masing-masing pihak.

Bergabungnya SIG bersama IPRO merupakan salah satu penerapan komitmen Way Beyond Good, roadmap SIG untuk menjadi perusahaan net positive, dimana SIG berkomitmen untuk mengurangi separuh dampak terhadap lingkungan dan memberi dua kali lipat lebih banyak manfaat bagi masyarakat di tahun 2030.

Way Beyond Good juga merupakan dasar bagi SIG untuk menyediakan kemasan paling sustainable di pasar, di mana semua bahan mentah yang digunakan SIG berasal dari sumber bersertifikasi dan bertanggung jawab.

Di Indonesia, wujud nyata dari komitmen Way Beyond Good SIG telah terbukti melalui berbagai inisiatif yang dijalankan SIG, baik secara independen maupun bersama para partnernya. SIG juga mengajak masyarakat Indonesia untuk turut bergabung dalam berbagai inisiatif Way Beyond Good yang tersedia secara offline maupun di media sosial melalui akun Instagram @SIG.ID.WayBeyondGood.

"Dibutuhkan kerja sama antara semua pihak terkait untuk bisa mewujudkan rencana pemerintah dalam mengurangi dan mengelola sampah di Indonesia, dan ini menjadi salah satu alasan utama SIG untuk bergabung bersama IPRO. Kami berharap dengan menjadi anggota IPRO, SIG dapat berkontribusi lebih banyak lagi dalam usaha pengelolaan sampah di Indonesia, terutama sampah kemasan karton bekas. Bergabung bersama IPRO adalah satu dari berbagai inisiatif yang dijalankan SIG untuk mewujudkan komitmen Way Beyond Good, dan ke depannya, kami akan tetap terus melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa membantu melestarikan bumi, dimulai dari Indonesia,“ tutup Noer Wellington.