Marah dan Kecewa, Presiden Afrika Selatan Minta Larangan Masuk dari Negaranya dicabut

Oleh : Chodijah Febriyani | Senin, 29 November 2021 - 16:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Beberapa hari belakang ini varian Covid-19 Omircon asal Afrika Selatan menjadi pusat perhatian di seluruh dunia. Sebab, varian yang sangat mengkhawatirkan tersebut memiliki efek penularan yang lebih cepat.

Varian baru Omicron ini masuk ke dalam kategori variant of concern, yang dimaksut yaitu varian ini lebih berbahaya dan mengkhawatirkan daripada variant of interest. 

Sehingga, membuat negara-negara di dunia mengambil langkah cepat untuk menutup perjalanannya dari Afrika Selatan. Salah satunya Inggris, Uni Eropa, Amerika Serikat termasuk Indonesia pun di antara menerapkan larangan perjalanan atau 'travel ban'.

Dilansir dari laman BBC, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa merasa kecewa dan marah atas tindakan yang digambarkan sebagai tidak dapat dibenarkan. Ia pun menyerukan agar larangan perjalanan tersebut segera dicabut. 

Menanggapi hal tersebut, WHO pun telah memperingatkan terhadap negara-negara yang dengan terburu-buru memberlakukan pembatasan perjalanan, dengan mengatakan mereka harus melihat pendekatan berbasis regulasi kesehatan internasional dan dan data ilmiah. Namun, banyak larangan telah dipersiapkan dalam beberapa hari terakhir di tengah kekhawatiran atas varian terbaru Covid-19 tersebut.

Direktur WHO di Afrika Matshidiso Moeti mengatakan pada hari Minggu, (28/11/2021), varian Omicron yang sekarang terdeteksi di beberapa wilayah beberapa negara di dunia, sejumlah negara pun kini menerapkan larangan perjalanan yang menargetkan Afrika menyerang solidaritas global.

Dia juga berpendapat bahwa larangan itu tidak akan efektif dalam mencegah penyebaran varian.

"Satu-satunya hal yang akan dilakukan larangan perjalanan adalah untuk lebih merusak ekonomi negara-negara yang terkena dampak dan merusak kemampuan mereka untuk menanggapi, dan pulih dari, pandemi," katanya.

Dia meminta negara-negara dengan larangan untuk segera membalikkan keputusan mereka sebelum kerusakan lebih lanjut terjadi pada ekonomi dunia.

Hingga kini Omicron telah terdeteksi di sejumlah negara di seluruh dunia, termasuk Inggris, Jerman, Australia dan Israel.