INDUSTRY.co.id - Jakarta – Teknologi STAL milik PT Hydrotech Metal Indonesia tampil pada ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 24-26 November 2021.

Adapun, ajang pameran bagi inovasi kendaraan berbasis listrik (electric based vehicle) tersebut digelar secara hybrid dari Kawasan Puspitek, Serpong, dengan mengusung tema "Innovation for Better Future e-Mobility".

Teknologi STAL (Step Temperature Acid Leaching) merupakan teknologi pengolahan nikel secara hidrometalurgi milik Hydrotech Metal, yang mampu mengolah nikel kadar rendah yang telah terdeposit selama ini di Indonesia, secara ramah lingkungan dan dengan biaya yang rendah.

Teknologi karya anak bangsa ini telah melalui proses audit teknologi dari Pusat Teknologi Material Badan Riset dan Inovasi Nasional (PTM BRIN) (d.h Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi/BPPT) pada Mei 2021 silam.

Saat ini, Hydrotech Metal tengah menjalin kerja sama dengan PTM BRIN untuk menghasilkan inovasi teknologi lanjutan dari STAL yang dapat mengolah bijih nikel langsung ke dalam bentuk battery precursor bahkan hingga menjadi battery cathode (bahan baku baterai lithium), sekaligus sedang membahas peluang kerja sama lainnya dengan BRIN dalam wujud riset pengolahan laterit ore, terutama pengolahan residu (waste management).

“Sebagai bagian dari hubungan baik yang terjalin antara Hydrotech Metal dengan BRIN, maka kami (Hydrotech Metal) mendapat kehormatan untuk menampilkan infografis dan maket dari Teknologi STAL di booth milik BRIN. Untuk itu, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala BRIN, Bapak Laksana Tri Handoko, sekaligus berharap agar kerjasama yang sudah terjalin baik ini bisa terus berlanjut ke depannya,” ungkap Widodo Sucipto, Direktur Utama PT Hydrotech Metal Indonesia melalui keterangan yang diterima redaksi INDUSTRY.co.id pada Jumat (26/11/2021).

Di booth milik BRIN tersebut, lanjut Widodo, pengunjung juga dapat melihat rencana pengembangan teknologi lanjutan dari STAL, untuk mengolah bijih nikel hingga menjadi bentuk battery precursor hingga battery cathode. Teknologi lanjutan tersebut, kata Widodo, juga dapat digunakan untuk memproses recycle dari baterai kendaraan listrik berbasis Lithium-NCM menjadi battery cathode.

“Inovasi teknologi yang tengah dikembangkan oleh Hydrotech Metal dan PTM BRIN ini akan berperan penting, dalam memajukan industri baterai kendaraan listrik nasional dengan potensi keuntungan yang sangat besar, karena secara keseluruhan, industri paling hulu yaitu pengolahan laterite nikel ore sudah dapat menggunakan teknologi anak bangsa sendiri.” pungkas Widodo.

Sebagai informasi, PT Hydrotech Metal Indonesia adalah entitas bisnis yang merupakan bagian dari Trinitan Group. Didirikan pada tahun 2020, Hydrotech Metal memiliki fokus pada kegiatan riset dan pengembangan (R&D) teknologi pengolahan mineral di Indonesia. (*)