ICF Jakarta Ajak Berdayakan SDM Indonesia Hadapi Industri 4.0 Lewat Coaching Works

Oleh : Hariyanto | Kamis, 21 Oktober 2021 - 17:01 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - International Coaching Federation (ICF) Jakarta akan menggelar International Coaching Summit (ICS) pada 28 Oktober 2021 hingga 28 November 2021 secara virtual pada setiap akhir pekan periode tersebut.

ICS sendiri merupakan program tahunan yang diadakan oleh ICF Jakarta dan menjadi ICS ke-10 sejak diadakan pada tahun 2012. ICS tahun ini menampilkan (showcasing) penerapan proses coaching dari masing-masing stakeholders di setiap tingkat aplikasi: Pribadi, Organisasi, Asosiasi, Komunitas, dan Negara sekalipun.

ICS 2021 akan menjadi International Summit kedua yang ICF Jakarta selenggarakan secara virtual dan akan mengumpulkan lebih dari 1000 peserta dari berbagai profesi termasuk coach, peneliti, tenaga pengajar, pejabat pemerintah, pengusaha, praktisi bisnis, UMKM, maupun startup dan individu.

“Coaching sudah diterapkan secara luas di negara maju seperti Amerika Serikat. Ketika dilakukan dengan tepat, coaching bisa memberikan motivasi intrinsik yang lebih besar pada individu untuk secara mandiri untuk mencoba dan menemukan hal-hal baru.” kata President Elect ICF Jakarta Charter Chapter 2021-2022, M Nur Fannie Prasetyo, PCC yang dikutip INDUSTRY.co.id, Kamis (21/10/2021).

“Pada dasarnya, coaching mengarahkan kita untuk mengidentifikasi dan mengarahkan pikiran bawah sadar kita untuk menyadari bahwa sebenarnya ada titik buta dan peluang dalam diri kita yang terlewati dan bisa kita kembangkan lebih jauh yang nantinya bisa dilihat dari perubahan perilaku kita.” imbuhnya.

Di level korporasi, hasil survey McKinsey menunjukkan bahwa ketika karyawan termotivasi secara intrinsik, 32 persen mereka ternyata lebih berkomitmen, 46 persen di antaranya lebih puas dengan pekerjaan mereka, dan mereka berkinerja 16 persen lebih baik.

Di Indonesia sendiri berdasarkan survei internal ICF Jakarta, sudah ada 57% dari total responden menekuni Life Coaching, 25% Leadership Coaching, dan 18% Business Coaching yang sudah diimplementasikan dalam hidup mereka.

Dengan begitu banyak manfaat dari pendekatan coaching bagi pengembangan diri, penerapannya dari tingkat korporasi, institusi hingga ke tingkat individu sudah jauh berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir.

“Pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang maju dan mandiri untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, mengharuskan kita berfokus pada konsep pembangunan yang bertumpu pada manusianya. Dalam konteks pembangunan nasional, pembangunan manusia yang seutuhnya dilihat dari dua hal: kemampuan profesional dan kematangan kepribadian untuk saling memperkuat satu sama lain. Kematangan kepribadian ini bisa didapatkan melalui proses coaching yang tepat,” ujar Ketua ICS 2021, BambangYapri, ACC.

Kebijakan dan strategi terkait pengembangan sumber daya manusia tentu bergerak dinamis menyesuaikan dengan perubahan industri. Lewat ICS 2021 Coaching Works!: Empowering The World Through Coaching ini, ada empat (4) streamline terkait coaching menjadi salah satu upaya untuk menciptakan SDM berkarakter matang dan sadar dengan potensi dirinya agar bisa terus berkembang dan tetap bisa bersaing di era Industri 4.0 ini: Coaching sebagai profesi, Coaching sebagai kompetensi, Coaching sebagai budaya, Coaching untuk keutuhan hidup.

Tahun ini, ICS 2021 mengundang Salman Subakat (CEO Paragon Technology and Innovation), Josef Bataona (Former Direktur HRD Indofood, Bank Danamon, dan Unilever), Daru Dewayanto, MCC (Founder, CEO, and Master Coach Hijrah Coach), Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia), Zivanna Letisha Siregar (Founder Kitajuara.id dan Puteri Indonesia 2008), Alex Denni (Deputi Bidang SDM Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi), serta masih banyak lagi narasumber yang tahu pentingnya peran coaching dalam menciptakan SDM berkualitas.

Indonesia sendiri digadang akan mencapai masa keemasan pada tahun 2045 tepat saat usia kemerdekaan mencapai 100 tahun.

Untuk mempersiapkan SDM unggul dan bisa bersaing dengan pasar global di era tersebut, dibutuhkan waktu yang panjang, peran pemerintah skala besar, serta terobosan cerdas dan efektif, salah satunya lewat peran coaching di sektor pendidikan maupun industri. Itu semua bisa dimulai dari sekarang.