INDUSTRY.co.id - Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa siang, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki cadangan tembaga terbesar ketujuh di dunia.

Hal itu ia sampaikan dalam acara groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur.

"Indonesia adalah satu dari tujuh negara dengan cadangan tembaga terbesar di dunia. Dan kita telah menguasai 51 persen saham Freeport," ujar Jokowi seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id dai ungggahannya di akun Facebook pada Selasa (12/10/2021).

"Lalu apa selanjutnya? Hilirisasi agar komoditas tambangnya memiliki nilai lebih tinggi," sambung Jokowi.

Menurutnya, untuk menciptakan nilai tambah itulah, dirinya hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan smelter Freeport di Gresik Jawa Timur.

"Untuk nilai tambah itulah, hari ini, saya melakukan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur," ujarnya.

Dikatakan Jokowi lebih lanjut, smelter PT Freeport Indonesia ini dibangun di atas lahan seluas 100 hektare. 

Smelter ini akan menjadi smelter single line terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun atau 480.000 ton logam tembaga. 

"Saya berharap kehadiran PT Freeport Indonesia di sini akan menjadi daya tarik bagi industri-industri lain, khususnya industri turunan tembaga, untuk masuk ke KEK Gresik," pungkas Jokowi.

Untuk dikethui, hingga berita ini diturunkan, unggahan Jokowi tersebut telah disukai puluhan ribu kali dan menuai banjir komentar pujian dari masyarakat.

"Bravo!!! Benar-benar brilian presiden kita.," ujar Yanik Rezeki.

"Tanah airku makin maju pesat Pimpinan Bapak Presiden Jokowi. Mantul," kata Muna Marsya.

"Baru di rezim ini Freeport takluk seperti kerbau dicocok hidungnya hingga mau menyerahkan saham 51% dan bikin smelter. Rahmat Barokah Allah kagem Pak Jokowi serta seluruh bangsa Indonesia," ucap Tomaya.

"Alhamdulillah.. Semoga pembangunan smelter lancar, Amiin. Sudah saatnya hasil tambang kita oleh sendiri agar semakin banyak lapangan pekerjaan dan memberikan nilai tambah yang berlipat bagi perekonomian negeri tercinta," sebut Nur Haris.