PT Jababeka Tbk Dukung Industri Perfilman Dirikan Studio di Tanjung Lesung dan Cikarang

Oleh : Hariyanto | Rabu, 31 Mei 2017 - 07:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Perusahaan pengembang kawasan industri terbuka pertama di Indonesia, PT Jababeka Tbk siapkan lahan seluas 50 hektare untuk lokasi prouksi film di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung Banten. Dimana sebelumnya juga telah membangun kawasan studio film di Cikarang Jawa  Barat.

"Kalau untuk tahap awal mungkin tiga atau lima hektare dulu. Tapi paling tidak kami sudah siapkan 50 hektare," kata Direktur PT Jababeka Setiawan Mardjuki pada kunjungan ke Hengdian World Studios, Provinsi Zhejiang, China, akhir pekan lalu.

Saat ini di KEK Tanjung Lesung telah tersedia hotel berbintang empat dan beberapa akomodasi pariwisata lainnya. Menurut Setiawan, KEK Tanjung Lesung tidak kalah dengan Hengdian yang saat ini telah menjadi pusat lokasi produksi film mirip dengan Hollywood di Amerika Serikat.

"Kami punya pantai dan hutan yang alami. Ditambah dengan properti buatan, tentu lebih menarik dibandingkan dengan di Hengdian," tutur Setiawan.

Tanjung Lesung berlokasi tak terlalu jauh dari Jakarta, yaitu hanya sekitar 180 kilometer dan dapat ditempuh dalam perjalanan darat selama empat jam. Sama dengan lokasi Hengdian World Studios yang dapat ditempuh perjalanan darat empat jam dari Shanghai.

"Kalau sudah ada lokasi syuting seperti di Hengdian maka saya yakin makin banyak wisatawan yang datang ke Tanjung Lesung," ujar Setiawan.

PT Jababeka Tbk telah mendapatkan izin dari pemerintah untuk pembangunan kawasan objek wisata Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang, Banten dan Morotai, Maluku Utara, sebagai bagian dari 10 destinasi wisata andalan.

Untuk mendukung akses menuju Tanjung Lesung, Pemerintah tengah menyiapkan moda transportasi darat, udara, serta memperkuat sarana moda transportasi laut.

 

Seperti pernah diberitakan sebelumnya PT Jababeka Tbk (KIJA) sedang mempersiapkan kawasan perfilman (movie land)  di Cikarang, Jawa Barat. PT Jababeka mengalokasikan lahan seluas 36 hektare (ha).

Saat ini, tiga investor yang tengah menjajaki pembangun studio di lokasi itu, yakni rumah produksi Multivision, Castle Aviga, dan satu investor asing asal Perancis.

Kawasan tersebut akan menyediakan studio perfilman seperti di kawasan Hollywood, Amerika Serikat. Selain studio, movie land juga menyediakan penyewaan peralatan, kamera, kostum, dan lain sebagainya.

Pembangunan kawasan perfilman, merupakan upaya PT Jababeka menyalurkan keragaman budaya Indonesia. Pasalnya, Indonesia terdiri dari lebih 3.000 budaya, sehingga perlu fasilitas untuk mengembangkan kebudayaan seni itu.