Luar Biasa! Sawit Jadi Eksportir Terbesar Indonesia

Oleh : Wiyanto | Jumat, 24 September 2021 - 09:05 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta - Ribuan peserta meriahkan Sawit Fest 2021. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah literasi sawit yang lebih baik kepada generasi muda, sekaligus sebagai upaya dalam memberikan keseimbangan informasi tentang kelapa sawit.

Sebanyak 2.394 peserta lomba baik kategori desain poster, fotographi, penulisan esai dan video kreatif, turut serta dalam kegiatan sawit Fest 2021 dengan jumlah total 3.196 karya.

Dengan ditetapkannya SAWIT FEST 2021 yang jatuh pada Bulan Agustus 2021 ini, sekaligus pula sebagai rangkaian kegiatan dalam memeriahkan hari kemerdekaan melalui peningkatan semangat generasi muda dalam beraktivitas dan kreatif membangun negara serta karakter bangsa yang positif sehingga menjadi generasi pembangun yang berjiwa Pancasila.

Diungkapkan Ketua Pelaksana SAWIT FEST 2021, Iis Islahudin, kegiatan ini ternyata memperoleh sambutan yang luar biasa dari para generasi muda hingga umum.

Dari catatan penyelenggara SAWIT FEST 2021, peserta lomba secara total dari keempat kategori yakni, Desain Poster, Fotographi, penulisan Esai dan Video Kreatif mencapai 2.394 peserta dengan penyerahan karya sebanyak 3.196 karya.

“Lomba ini dilakukan untuk memberikan literasi tentang kelapa sawit, namun dengan cara para peserta mencari informasi tentang sawit dengan caranya sendiri,” katanya saat memberikan laporan hasil lomba yang telah dilakukan, saat acara Sawit Fest Award 2021, dengan tema “Ketangguhan Sawit Menumbuhkan Indonesia”, Kamis (23/9/2021).

Penjurian poster dilakukan oleh Dina Permana dari Asian Agri, Lantas fotographi melibatkan PJ. Leo Redaktur Foto Jakarta Post, penilaian tulisan esai dilakukan oleh Tofan Mahdi selaku Ketua Bidang Komunikasi GAPKI dan Video Kreatif dinilai oleh Kepala Divisi Perusahaan BPDP-KS, Achma Maulizal Sutawijaya.

Diungakapkan Pemimpin Redaksi InfoSAWIT, Ignatius Ery Kurniawn, kelapa sawit disadari menjadi komoditas yang kedepannya akna menjadi salah satu komoditas penopang ekonomi bangsa, sebab itu selama perjalanan InfoSAWIT selama 15 tahun lamanya menjadi media segmentasi sawit nasional tetap mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan industy kelapa sawit kedepanya.

Hanya saja kata Ery, tatangan kedepan ada di generasi muda, lantaran generasi ini akan menjadi penentu pengembangan sawit kedepannya, dan selayaknya bisa memberikan estafet kepada generasi muda untuk terus betumbuhnya industri kelapa sawit.

“Kami juga memberikan apersasi kepada seluruh pihak yang sampai saat ini banyak pihak mendukung kelapa sawit dan mewujdukan pendidikan secara kretaif bagi generasi muda,” tandas dia.

Sementara, diungkapkan, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnegotarigan, masa ini adalah masa yang krusial untuk semua , kendati masih dalam masa pandemi tidak menghentikan kreativitas para generasi muda dalam berkreasi untuk menghasilkan karya.

“Kelapa sawit maampu menyerap sekirar 16 juta pekerja, dimana sebanyak 4,2 juta pekerja lagsung dan sekitar 12 juta pekerja tidak langsung,” tutur Abetnego.

Senada dikatakan Direktur Kemitraan BPDP-KS, Edi Wibowo, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, Indonesia mampu meraih pendapatan devisa negara tahun 2020 dari sektor minyak sawit dan turunannya, sebesar US$ 21,04 Miliar atau 13,58% terhadap neraca non migas.

"Besarnya pendapatan devisa negara dari sektor sawit ini, merupakan keberhasilan bagi seluruh pemangku kepentingan sawit nasional," katanya.

Pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berlandaskan ISPO, juga digadang-gadang akan menjadi senjata pamungkas dalam menangkal berbagai tudingan negatif terhadap minyak sawit.

“Melalui SAWIT FEST ini diharapkan menjadi momentum bagi tumbuhnya generasi muda yang akan menjadi perisai minyak sawit berkelanjutan Indonesia. Melalui kepedulian millenial ini, maka minyak sawit akan mendapat kekuatan penuh guna menjawab berbagai tudingan negatif selama ini,” kata Edi.

Lain halnya dikatakan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonsia (GAPKI), Joko Supriyono, sepuluh tahun silam perspektif terhadap kelapa sawit masih sangat buruk, ada yang masih kelapa sawit baing deforestasi , tidak sehat dan kampanye negatif lainnya.

Padahal kata Joko, bicara sawit itu tidak main-main lantaran, produki kelapa sawit di Indonesia telah sangat besar, baik itu sebagai konsumsen dan eksportir terbesar di dunia. “Kita sudah sebagai produsen sawit terbesar, oleh karea itu kita mengajak para generasi muda tidak hanya terbesar maka kita juga harus kuat. Kita juga harus menang bersang di pasar kenpa perlu emang bersang karena sainagannya banyak,” kata Joko.

Lantas, dimata Direktur PT Cisadane Sawit Raya Tbk, Seman Suhenda, diharapakan tidak seperti di Malaysia yang perkebunan kelapa sawitnya dianggap 3D, yakni Dirty (kotor), Dangerous (bahaya) dan Degrading (merendahkan). “Sebab itu industri kelapa sawit di Malaysia seperti terhenti pengembangannya, dan sulit dalam memperoleh tenaga kerja,” jelas Seman.