Bangun Kualitas Diri dengan Jejak Digital Positif dan Terapkan Etika

Oleh : Chodijah Febriyani | Sabtu, 18 September 2021 - 18:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Transformasi digital mengalami percepatan, terlebih dengan kondisi pandemi Covid-19 yang memengaruhi bagaimana masyarakat berinteraksi di dunia digital. Mulai dari mencari informasi, bekerja, kegiatan belajar, transaksi keuangan, hingga berbelanja saat ini dilakukan secara mobile lewat layar ponsel. Begitu cepatnya, sebagian masyarakat yang tampak masih awam belum memanfaatkan digital ini sesuai etika.

"Setiap individu bisa membangun kualitas diri dengan memiliki etika digital, berilmu dan berdaya sehingga bisa menjadi pribadi unggul di lingkungan," kata Syarief Hidayatulloh, Digital Marketing Strategic Hello Morning Monday saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Akan tetapi menurutnya unggul di sini bukan dari kemampuan dan kecerdasan diri sendiri, sebab di era digital ini diperlukan kolaborasi atau dengan tim kerja. Penerapan kolaborasi digital ini menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki setiap orang di masa kini. Terutama di masa pandemi Covid-19, penerapan kolaborasi digital sangat dibutuhkan untuk kegiatan bisnis dan mendukung aktivitas masyarakat. 

Dia pun mengajak masyarakat agar mulai memanfaatkan teknologi secara beretika, sebab jika tidak karier atau masa depan pun bisa hilang. Inilah salah satu kesimpulan yang dilakukan YouGov, menurut survei yang dipublikasikan di situs World Economic Forum tersebut perusahaan akan memeriksa latar belakang dan identitas pribadi di sosial media pelamar. 

"Hampir semua perekrut tidak ingin mempekerjakan pegawai yang memiliki unggahan kata-kata kasar, sering memposting hal negatif, atau berbagi informasi hoaks, karena itu bijaklah dalam bermedia sosial," tukasnya.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Di webinar kali ini hadir pula narasumber lainnya yaitu Indra Brasco, seorang Dadpreneur, Dino Hamid, Founder FAMGOFEST & LATOMOCHI, dan Benny Daniawan, Dosen Sistem Informasi Universitas Buddhi Dharma. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.