Swiss Nilai Indonesia Jadi Pasar Menggiurkan Untuk Investasi

Oleh : Ridwan | Kamis, 25 Mei 2017 - 10:49 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Yvonne Bauman mengatakan, Indonesia memiliki potensi pasar yang cukup menggiurkan karena dengan jumlah penduduk yang besar. Apalagi, peringkat investment grade yang diberikan S&P dipercaya dapat mendongkrak aliran dana investasi asing ke Indonesia.

"Wajar, jika banyak negara tertarik untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia, termasuk Swiss," ungkap Yvonne Bauman seusai pertemuan dengan Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto di kantor Kemenperin, Jakarta (24/5/2017).

Hingga saat ini, sebanyak 150 perusahaan Swiss telah beroperasi di Indonesia dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 60.000 orang. Sementara itu, menurut catatan Kemenperin dalam emp[at tahun terakhir investasi Swiss di Indonesia telah mencapai USD 4,5 miliar. Sedangkan untuk nilai perdagangan Indonesia-Swiss pada tahun 2015 mencapai USD 1,7 miliar, kinerja ekspor Indonesia-Swiss sebesar USD 1,07 miliar, dan Impor Indonesia dari Swiss sekitar USD 0,63 miliar.

Dikesempatan yang sama, Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Harjanto mengatakan, kerjasama dalam bidang ekonomi antara kedua negaratelah terimplementasi di berbagai bidang seperti industri pengolahan, pariwisata, pertanian, pendidikan, dan penerbangan.

"hubungan bilateral yang semakin erat ini dutandai dengan adanya beberapa kerjasam yang telah diimplementasikan dan adanya insentif kerjasama lanjutan, yang semuanya itu bermanfaat bagi kedua belah pihak," terangnya.

Menurut Harjanto, saat ini Comprehensive Economic Partnership antara Indonesia dan Swiss sedang dinegosiasi dalam bentuk Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA) dimana Swiss menjadi salah satu anggota.

"Negosiasi tersebut menjadi satu paket dengan nama Indonesia-EFTA Comprehensive Partnership Agreement (IE-CEPA)," ucap Harjanto.

Harjanto berharap, semoga jalannya negosiasi ini nantinya dapat berjalan lancar dan memberikan keuntungan ekonomi bagi kedua negara.