Terlempar dari 5 Besar, HKI Minta Pemerintah Genjot Investor Jepang

Oleh : Ridwan | Jumat, 13 Agustus 2021 - 15:01 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Himpunan Kawasan Industri (HKI) mencatat investor Jepang yang menanamkan investasinya di Indonesia telah keluar dari posisi lima besar. 

HKI pun meminta agar pemerintah bisa mendorong investor dari Negeri Sakura naik kembali.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mengatakan pada semester I/2021, peringkat investasi Jepang menduduki posisi keenam. 

Nilai investasi Jepang tercatat sebesar US$1 miliar. Hal itu merujuk pada data investasi pemerintah sepanjang semester I/2021.

Padahal, kata Sanny, sebelumnya Jepang selalu berada dalam posisi lima besar investasi asing di tanah air.

Bukan posisi keempat atau kelima, investasi Jepang selalu berada di peringkat pertama atau kedua.

"Seperti keinginan pemerintah, tentu kita semua juga berharap lebih banyak investor Jepang [masuk kawasan industri] sehingga peringkat investasi Jepang naik lagi," katanya, kemarin.

HKI mendorong agar investor Jepang tetap berinvestasi di kawasan industri.

Lagi pula, Sanny mengtakan bahwa berdasarkan regulasi pemerintah, saat ini setiap kegiatan manufaktur diwajibkan berada di kawasan industri.

Hal tersebut bertujuan untuk pengendalian pencemaran lingkungan dan tata ruang yang lebih baik.

Sanny juga menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 103 kawasan industri yang sedang dan telah beroperasi di 21 provinsi.

Penyebarannya pun sudah merata, tidak hanya di Jawa Barat, Jawa Tengah, atau Kepulauan Riau.

Saat ini, kawasan industri menyebar ke pelbagai wilayah seperti Maluku dan Morowali yang berbasis pengembangan SDA.

Proses bisnisnya pun menurut Sanny menguntungkan. Mulai dari lahan tersertifikasi, terintegrasi dengan infrastruktur, hingga keamanan terjamin karena dapat ditetapkan sebagai objek vital nasional.

"Lalu bisa sesuai kebutuhan, jadi kalau misalnya ada investor Jepang mau tanah 2 hektare atau 50 hektare pasti bisa disediakan,” ujar Sanny.

Sebelumnya, data BKPM mencatat bahwa realisasi investasi di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran pada semester I/2021 tercatat sebesar Rp60,7 triliun.

Tingginya minat investasi di sektor properti tak lepas dari kontribusi kawasan industri.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan bahwa ekspansi kawasan industri terbilang kian masif.

Bukan hanya swasta, salah satunya karena peran dari beberapa BUMN yang terlibat di dalamnya.