ASIOTI: Nilai Pasar IOT Indonesia Berpotensi Mencapai USD40 Miliar pada 2025

Oleh : Abraham Sihombing | Selasa, 10 Agustus 2021 - 14:04 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Perluasan penetrasi jaringan 5G diperkirakan akan mendukung pengembangan lebih dari 678 juta perangkat IOT (Internet of Things) di Indonesia yang berpotensi memiliki nilai pasar USD40 miliar pada 2025. Demikian diungkapkan Teguh Prasetya, Ketua Umum Asosiasi  IOT Indonesia (ASIOTI).

Teguh mengemukakan, di samping broadband, pengembangan IOT yang didukung penetrasi jaringan tersebut juga akan memberikan koneksi real time dengan latensi rendah serta menyediakan koneksi masif dengan jutaan perangkat dalam radius satu kilometer persegi.

Internet of Things (IOT) adalah suatu program yang berkemampuan mengirimkan data melalui jaringan nir kabel tanpa bantuan perangkat komputer dan manusia. Di Indonesia, pemanfaatan IOT ini meningkat pesat, bahkan selama pandemi Covid-19 berlangsung.

“Saat ini, IOT telah diterapkan pada smart building dan smart home untuk mempermudah akses keamanan (security), meningkatkan pemantauan (monitoring), hingga penyediaan akses hiburan (entertainment) ,” papar Teguh.

Di sektor industri, menurut Teguh, IOT dimanfaatkan untuk mendukung otomatisasi dan remote production sehingga dapat memantau dan mengendalikan berbagai kegiatan mesin produksi pabrik. Karena itu, ada tiga sektor yang hingga kini tumbuh pesat dalam memanfaatkan perangkat yang terhubung IOT di saat pandemi ini, yaitu sektor kesehatan, pertanian, dan energi.

“Sepanjang pandemi ini, digital healthcare (sektor kesehatan digital) tumbuh pesat. Itu ditandai dengan peningkatan pesat penjualan retail thermal detection dan peningkatan pasar remote monitoring. Demikian pula sektor kesehatan untuk tindakan preventif,  penanganan dan pemantauan,” jelas Teguh.

Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan, peningkatan juga terjadi di sektor pertanian dan peternakan yang membantu penurunan biaya operasional,  peningkatan kapasitas produksi, dan pertumbuhan penjualan.

Teguh menilai, dukungan pemerintah untuk mengembangkan ekosistem IOT cukup besar. Itu antara lain diupayakan melalui sosialisasi, edukasi dan pembinaan, baik kepada industri, masyarakat hingga pemasok, baik dari Kementerian perindustrian, Kominfo, Kemenaker dan lainnya.

Untuk mengatur pemanfaatan IOT, pemerintah juga sudah membuat regulasi berupa penerbitan KM 1 2019 - Kominfo, PM 300-2020 untuk SKKNI IOT dari Kemenaker serta SNI IOT tahun 2020 dari BSN.

Teguh juga menuturkan, salah satu anggota ASIOTI, yaitu PT Miota International Technologi, sudah bekerja sama dengan PLN dan BUMD setempat, yaitu PT Muba Electric Power (MEP), untuk menerapkan smart meter listrik dua arah pada 50.000 rumah di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Dengan smart meter dua arah yang diterapkan PT Miota, maka penggunaan listrik dapat dipantau secara terbuka baik oleh penyedia maupun pelanggan listrik. Itu akan berdampak untuk mencegah penyelewengan akses dan distribusi listrik dan mengurangi tunggakan tagihan pelanggan.

Selain itu, demikian Teguh, smart meter dua arah tersebut juga dapat memberikan kemudahan cara bayar dan kepastian soal biaya yang dibayar pelanggan. Pasalnya, sistem pembayaran listrik juga terkoneksi ke aplikasi di piranti bergerak (mobile) yang dikelola PT Miota.

"Melalui aplikasi Muba Listrik Pintar, pelanggan dapat memantau dan mengendalikan tingkat pemakaian listrik secara harian. Hal itu berdampak positif karena tunggakan pembayaran dapat dihindari,” ujar Augie Bunyamin, Direktur PT Muba Electric Power.

Teguh yakin, keberhasilan PT Miota mengelola kelistrikan pelanggan PLN di Musi Banyuasin ini akan menjadi proyek percontohan bagi PLN di seluruh Indonesia. 

"Setelah smart meter listrik, perusahaan air minum juga ditargetkan akan menyediakan smart meter air minum dan perusahaan gas diharapkan menyediakan smart meter gas yang sudah ada standarisasi SNI,” pungkas Teguh.

Teguh memperkirakan, berkat dukungan pengembangan teknologi baru di bidang chipset, sensor, perangkat, jaringan, platform hingga aplikasinya di semua sektor, maka pemanfaatan IOT akan terus meningkat, baik rumah tangga, industri dan terutama pemerintahan di masa depan. (Abraham Sihombing)