Anak Tukang Becak Ini Ungkap Rahasia Doa, Hingga Meraih Medali Emas Pertama Filipina di Olimpiade Tokyo

Oleh : kormen barus | Minggu, 01 Agustus 2021 - 13:21 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Para uskup Katolik Filipina mengucapkan selamat kepada Hidilyn Diaz, atas prestasinya meraih medali emas Olimpiade pertama Filipina. Atlet angkat besi ini, tidak hanya atas kemenangannya tetapi juga atas iman dan devosinya kepada Santa Perawan Maria. Demikian ditulis licas.news, seperti dikutip industry.co.id.

“Kami mengagumi devosinya kepada Bunda Maria yang digambarkannya dalam kemenangannya karena iman kepada Tuhan,” kata Uskup Agung Romulo Valles, presiden konferensi waligereja Filipina.

Prelatus itu mengatakan dia melihat di salah satu foto atlet peraih medali emas itu memegang “Medali Ajaib Bunda Maria” tergantung di dadanya.

“Hidilyn adalah atlet angkat besi sejati yang mendapatkan kekuatan dari cintanya pada negara dan iman Katolik yang dalam,” kata uskup agung itu.

Diaz memenangkan medali emas Olimpiade pertama untuk Filipina dalam cabang angkat besi 55 kilogram putri. Dia juga membuat rekor Olimpiade setelah mengangkat berat gabungan 224 kilogram.

Setelah menyelesaikan angkatan terakhirnya dalam kompetisi yang sangat ketat pada 26 Juli, Diaz memegang tangannya ke wajahnya dan menangis dan mencengkeram medali di lehernya.

“Terima kasih, Tuhan, terima kasih Tuhan,” katanya berkali-kali sambil menangis.

Di podium penganugerahan medali, Diaz menunjuk ke langit setelah menyanyikan lagu kebangsaan Filipina.

Kemudian dia membuat Tanda Salib sebelum turun dan berteriak “Mabuhay ang Pilipinas!” (“Hidup, Filipina!”)

Kardinal Jose Advincula dari Manila mengatakan Diaz telah memberikan inspirasi bagi rakyat Filipina.

“Terima kasih, Hidilyn, atas kehormatan luar biasa yang telah Anda berikan kepada negara kita,” kata uskup agung Manila itu

“Keberhasilan Anda memberikan cahaya, inspirasi, dan harapan bagi kita semua, terutama di masa-masa sulit ini,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Radio Veritas milik Gereja.

Kardinal mengagumi iman dan kepercayaan Diaz kepada Tuhan.

Uskup Ruperto Santos dari Komisi Episkopal untuk Migran dan Perantauan dari Konferensi Waligereja Filipin mengatakan kemenangan Diaz menunjukkan bahwa orang Filipina dapat bangkit menghadapi tantangan apa pun dengan bantuan Tuhan.

“Dia telah menunjukkan kepada kita bahwa orang Filipina bisa. Kita bisa bangkit dari segala tantangan dalam hidup. Kita bisa mengatasi semua rintangan,” kata uskup.

“Belajar dari apa yang telah dia lakukan dan katakan, mari kita beriman kepada Tuhan, percaya pada diri kita sendiri dan melakukan semua untuk negara kita,” tambah Uskup Santos.

Seperti yang ditulis ditulis licas.news, dalam sebuah wawancara media pada hari Selasa, Diaz mengatakan “Medali Ajaib Bunda Maria” diberikan kepadanya oleh teman-temannya sebelum pergi ke Tokyo untuk pertandingan awal bulan ini.

“Mereka berdoa novena sebelum kompetisi saya,” katanya kepada wartawan dan menambahkan bahwa dia berterima kasih kepada mereka yang telah mendoakannya.

“Saya juga berdoa novena,” katanya.

Apa itu novena?

Doa novena adalah devosi spiritual populer di kalangan umat Katolik Filipina yang terdiri dari pembacaan satu set bentuk doa selama sembilan hari berturut-turut, untuk memohon bantuan ilahi atau dalam persiapan untuk pesta liturgi atau sebagai partisipasi dalam acara penting seperti Tahun Yubileum.

Ia mengatakan medali yang dipakainya adalah tanda doa dan iman kepada Bunda Maria dan Yesus Kristus, dan menambahkan bahwa imannya kepada Tuhan adalah alasan utama keberhasilannya.

Kerja keras

Diaz adalah anak kelima dari enam bersaudara dari seorang sopir motor roda tiga  di sebuah desa kecil di kota Zamboanga, Filipina selatan.

Dalam wawancara media sebelumnya, dia mengatakan bahwa ketika dia masih kecil dia ingin menjadi seorang bankir sehingga ibunya akan berhenti mengeluh tentang kekurangan uang.

Namun, seorang sepupunya memperkenalkannya pada angkat besi saat berusia 10 tahun dengan melatihnya dengan barbel yang terbuat dari pipa plastik dan beban beton cor di kedua ujungnya.

Tahun 2002, ia bergabung dengan kompetisi pertamanya dalam angkat besi di pertandingan nasional di mana ia mendapat medali emas.

Tahun 2007, untuk pertama kali Diaz bergabung dalam SEA Games dan meraih perunggu dalam kategori 58 kg.

Ketika dia berusia 17 tahun pada tahun 2008, ia mengikuti kompetisi di Olimpiade Beijing di mana dia menempati urutan ke-11 dari 12 atlet angkat besi.