DPR Turut Dukung Pertumbuhan Industri Baja Nasional

Oleh : Ridwan | Rabu, 24 Mei 2017 - 07:18 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Maraknya pembangunan infrastrukur yang dicanangkan pemerintah turut meningkatkan pertumbuhan industri baja nasional. Disisi lain, pemerintah terus berupaya untuk memajukan industri baja nasional melalui berbagai instrumen kebijakan.

Seperti diketahui, untuk mendorong pertumbuhan industri baja dalam negeri, pemerintah telah memberikan fasilitas insentif seperti tax allowance, tax holiday dan pembebasan bea masuk atau bea masuk masterlist.

"kapasitas produksi baja nasional baru sekitar 6-9 juta ton per tahun, sedangkan untuk konsumsi baja nasional sekitar 12 juta ton, dan dampak terhadap perekonomian sebesar USD 6-8 miliar per tahun," ungkap Anggota Komisi VI DPR-RI, Muhammad Haikal dalam acara 'Steel Conference Menuju 10 Juta Ton Klaster Cilegon' di kantor Kemenperin, Jakarta (23/5/2017).

Haikal menegaskan, industri baja nasional saat ini tidak anti impor sejauh barang-barang tersebut belum diproduksi dalam negeri. "Tetapi jika sudah diproduksi dalam negeri, hukumnya wajib," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Haikal mengucapkan selamat kepada PT Krakatau Steel (KS) dan PT Posco yang telah bekerjasama dalam program '10 Juta Ton Klaster Cilegon' untuk menambah kapasitas produksi baja nasional sampai tahun 2025. 

Menurut Haikal, saat ini produksi baja Posco mencapai 40 juta ton per tahun, sedangkan untuk PT Krakatau Steel baru mencapai 3-4 juta ton per tahun. Dengan beroperasinya PT Krakatau Posco yang merupakan perusahaan patungan PT KS dan Posco mampu menutupi kebutuhan konsumsi baja nasional.

"Saya yakin generasi muda Indonesia saat ini sudah semakin cerdas untuk dapat membangkitkan dan memajukan industri baja nasional," imbuhnya.

Mengenai regulasi, Haikal memeparkan, DPR akan ikut bantu, asalkan regulasi itu demi memajukan industri baja nasional. Dan jangan lupa, industri baja bukan hanya PT KS dan Posco saja, masih ada pihak swasta yang harus kita perhatikan.

"DPR akan turut dukung para pelaku industri baja nasional jika meminta bantuan ke DPR," ucap Haikal.

Haikal berharap dengan kerjasama ini, industri baja nasional bisa tumbuh seiring seiring kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya di daerah Cilegon, Banten," tutup Haikal.