Semen Indonesia, Raja Industri Semen Yang Gencar Bangun Pabrik

Oleh : Arya Mandala | Sabtu, 20 Mei 2017 - 17:49 WIB

INDUSTRY.co.id - Dengan kapasitas pabrik yang mencapai sekitar 31 juta ton PT Semen Indonesia Tbk (SI) sebenarnya sudah menjadi raja semen tingkat Asia Tenggara. Namun SI tidak mau terlena, terutama dengan masuknya pemain-pemain semen baru yang berpotensi merebut pasar. SI berkomitmen untuk mempertahankan posisinya, dengan menggenjot volume produksi.

Dua pabrik baru saat ini sedang giat dibangun, yakni berlokasi di Rembang, Jawa Tengah dan di Indarung Padang, Sumatera Barat. Masing-masing dirancang dengan kapasitas produksi sebesar 3 juta ton.

Untuk pabrik di Rembang, SI mulai beroperasi Oktober 2016, sementara di Indarung Desember 2016. Tahun ini SI akan memiliki kapasitas terpasang sekitar 37 juta ton semen per tahun.

Tambahan kapasitas tadi belum membuat SI puas. Perseroan akan terus melakukan  penambahan kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru. Targetnya memiliki kapasitas produksi sebesar 55 juta ton per tahun pada tahun 2020. Makanya belum usai pabrik Rembang dan Indarung dibangun, SI kini tengah mengurus proses pembangunan pabrik baru di tiga lokasi yakni Aceh, Kupang dan Papua.

Dalam beberapa kesempatan, Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk Suparni mengatakan pembangunan pabrik di tiga lokasi tadi dilakukan dengan skema membentuk joint venture dengan investor lokal. Khusus di Aceh, SI memilih Pidie sebagai lokasi pabrik dengan target kapasitas produksi 3 juta ton.

Pembangunan pabrik ini ditaksir menelan investasi hingga 4,86 triliun dan dijadwalkan sudah mulai proses kontruksi tahun ini juga.  “Perusahaan akan menjual produksi semen dari pabrik ini ke pasar lokal dan luar negeri seperti Myanmar dan Bangladesh,” ujarnya.

Sementara untuk pabrik di Kupang, SI menggandeng PT Semen Kupang (Persero) dengan target kapasitas sebesar 1,5 juta ton dan investasi Rp 2 triliun.  Produksi semen dari pabrik ini adalah Nusa Tenggara serta ekpor ke Timor Leste dan Australia. 

Untuk di Papua, SI menggandeng Pemerintah Kabupaten Jayapura, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) membangun pabrik berkapasitas 1 juta ton pertahun dengan investasi pembangunan pabrik mencapai Rp 2 triliun.