Jepang Diharapkan Tingkatkan Investasi Industri Baja Logam Terkait Meningkatkan Proyek Infrastruktur

Oleh : Ridwan | Sabtu, 20 Mei 2017 - 08:10 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Setelah terpuruk selama tiga tahun beruntun, industri baja nasional perlahan merangkak naik, keniakan ini didorong dengan maraknya proyek pembangunan infrastruktur. Apalagi saat ini, Kementerian Perindustrian tengah memacu program industri prioritas nasional antara lain, sektor ship building otomotif, permesinan, dan logam dasar.

Terkait investasi di industri baja, Indonesia meminta Jepang untuk lebih meningkatkan investasinya di hulu seperti, crude steel (baja kasar) baik dalam bentuk lembaran maupun batangan. Bahan baku tersebut banyak dibutuhkan dalam proyek infrastruktur di dalam negeri dan dapat menunjang industri lainnya.

Hal tersebut disanpaikan Direktur Industri LogamK ementerian Perindustrian,Doddy Rahadi kepada Delegasi Jepang dalam acara Indonesia-Japan 7th Steel Dialogue di Yogyakarta, jawa Tengah.

"Selama tahun 2016, Jepang merupakan investor terbesar kedua di Indonesia, dengan nilai investasi mencapai USD 5,4 miliar, namum penanaman modal tersebut lebih banyak di sektor infrastruktur seperti, pembangkit listrik dan alat transportasi masal," ungkap Doddy Rahadidi Yogyakarta, Jawa Tengah Jumat (19/5/2017).

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia memberikan kemudahan bagi para investor yang menanamkan modalnya di Indonesia antara lain dalam bentuk keringanan pajak berupa tax holiday dan tax allowance serta bea masuk untuk mesin produksi dan bahan baku.

Doddy berharap, dengan kemitraan Indonesia dan Jepang akan semakin kuat dalam membangun industri baja, dan dapat mengambil manfaat pasar regional yang sejalan dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Indonesia juga membutuhkan sekitar USD 235 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan perumahan, sehingga membuat kebutuhan besi dan baja kontruksi meningkat 8,5 persen per tahun," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, industri logam disebut sebagai mother of industry karena produk logam dasar merupakan bahan baku utama bagi kegiatan sektor industri lain, diantaranya industri otomotif, maritim, elektronika, serta permesinan dan peralatan pabrik.