Lolos Seleksi PPKM dari Kemendikbud Ristek, Ini Rencana President University

Oleh : Ridwan | Jumat, 25 Juni 2021 - 18:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Cikarang - President University (PresUniv) kampus yang terletak didalam Kota Jababeka Cikarang ini berhasil lolos seleksi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

PKKM merupakan program pengembangan perguruan tinggi yang ditujukan untuk meningkatkan mutu dan relevansi perguruan tinggi melalui pencapaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan daya saing bangsa.

Kompetisi ini terbagi dalam tiga liga, yaitu liga-1 (untuk perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa di atas 18.000 dan mengikutsertakan lima program studi), liga-2 (perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa 5.001 - 18.000 dan tiga program studi), dan liga-3 (perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa 1.000 – 5.000 dan dua program studi).

PresUniv sendiri ikut dalam kompetisi liga-3 dengan menyertakan dua program studi, yakni Business Administration dan Information Technology. Atas keberhasilannya lolos seleksi, PresUniv akan mendapatkan dana hibah Kampus Merdeka Rp3 miliar setiap tahun untuk selama tiga tahun.

Proses seleksi PKKM diawali dengan pengiriman proposal. Setelah itu proposal diseleksi dalam tiga tahap, yaitu evaluasi administratif, evaluasi kualitas dan kelayakan proposal, serta verifikasi kelayakan berupa kunjungan secara daring tersebab masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Proses verifikasi ini dilakukan oleh tiga asesor, pada Kamis (29/4). Mereka adalah Prof. Dr. Ir. Hamim Sudarsono, M. Sc., dari Universitas Lampung, Bandar Lampung, Dr. Hartati, M.Si. dari Universitas Airlangga, Surabaya, dan Suharman Hamzah, Ph.D. dari Universitas Hasanuddin, Makassar.

Kunjungan aseseor ini diterima langsung oleh Rektor PresUniv Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto, Handa S. Abidin, S.H., LL.M., Ph.D., Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Adhi Setyo Santoso, ST., MBA., Ketua Program PKKM PresUniv, Dr. Retnowati, Direktur Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat (LRPM) PresUniv,  Maria Jacinta Arquisola, BA, MHRM, Ph.D., Dekan Fakultas Bisnis, dan Donald Samuel, Kepala Biro Kemahasiswaan PresUniv.

Donald menjelaskan, kunjungan ini bertujuan untuk melihat kelayakan dan kondisi PresUniv terkait dengan delapan IKU. PresUniv telah mengajukan sebelas kegiatan untuk program ini.

"Kami mengajukan sebelas kegiatan dalam proposal dan mendapatkan beberapa feedback dari asesor untuk direvisi. Jadi, akan ada kegiatan yang dipadatkan," ujarnya.

Adapun PresUniv mengajukan dua Program Studi (Prodi) untuk mengikuti PKKM, yaitu Prodi Business Administration (BA) dan Information Technology (IT). Di mana dua prodi ini telah terakreditasi A dan sedang mengajukan akreditasi internasional.

Lebih dalam Donald menjelaskan bahwa, Hibah ini diberikan agar kami bisa mengimplementasikan program Kampus Merdeka secara baik. PresUniv sendiri telah menyiapkan empat aktivitas untuk itu, yakni aktivitas pada stream profesional, entrepreneurship, scholarship, dan internasionalisasi institusi berupa internasionalisasi program studi dengan fokus pada bidang pariwisata, bisnis digital, bisnis global, dan ritel melalui impactful capacity building dengan menyelenggarakan pendidikan bertaraf dunia.

Rencana program IT

Drs. Nur Hadisukmana, M.Sc., Kepala Prodi IT mengatakan bahwa prodinya telah diakui pemerintah sebagai salah satu Prodi IT terbaik di Indonesia melalui akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) pada tahun 2019.

"Kami berhasil mempertahankan penilaian terbaik dari BAN PT, yang sebelumnya kami peroleh pada tahun 2013," ujarnya.

Nur menjelaskan, kurikulum dalam Prodi IT selalu disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan utamanya kebutuhan lulusan oleh pihak industri. Prodi IT juga memiliki dosen-dosen lulusan universitas terkemuka di dalam dan luar negeri, serta praktisi atau konsultan di bidang IT.

Dijelaskan Nur, Prodi TI telah menyiapkan beberapa rencana melalui program ini. Pertama, meningkatkan kerja sama dengan universitas dalam dan luar negeri untuk mengimplementasikan program Kampus Merdeka. Salah satunya dengan program pertukaran mahasiswa.

"Kedua, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM dan mahasiswa melalui program sertifikasi. Ketiga, meningkatkan dan mengintegrasikan implementasi Tri Dharma perguruan tinggi dengan melibatkan pihak terkait, seperti universitas, industri, dan perusahaan bidang IT yang dapat menghasilkan produk-produk inovatif," urai Nur.

Keempat, mendorong dan mengembangkan jiwa wirausaha mahasiswa untuk menjadi entrepreneur yang andal di bidang IT, serta mendorong dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui program digitalisasi desa binaan dan UMKM.

Sementara, Suresh Kumar, S.T., M.Si, Kepala Prodi BA, mengungkapkan bahwa sejak 2020, prodinya telah menyesuaikan kurikulumnya sesuai amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, yang bernafaskan Kampus Merdeka.

"Kami sudah membuat program 2+1. Artinya, mahasiswa kuliah selama dua tahun di prodi dan satu tahun sisanya mereka dapat memilih kegiatan yang sesuai passion-nya dan rencana masa depan mereka, yakni apakah ingin menjadi entrepreneur, eksekutif profesional, maupun peneliti," ujarnya.

Lebih lanjut, Suresh menjelaskan, untuk program entrepreneur, PresUniv sudah menyiapkan lab digital. Untuk program menjadi eksekutif profesional, PresUniv memiliki kerja sama magang dengan lebih dari 500 perusahaan di dalam dan luar negeri.

Sementara, dan untuk program menjadi peneliti, PresUniv juga sudah memiliki lembaga riset dan juga bekerja sama dengan lembaga riset dari perusahaan di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, dan lainnya, yang dapat dimanfaatkan mahasiswa dengan mudah.

Melalui program ini, Prodi BA juga akan meningkatkan baseline mahasiswa yang melakukan student exchange ke luar negeri, menjadi profesional, maupun peneliti. Kolaborasi riset dosen dan mahasiswa juga akan ditingkatkan dan menggali peluang-peluang lain dari program Kampus Merdeka, yang oleh pemerintah ditetapkan menjadi delapan IKU.

"Hingga saat ini Prodi BA sudah berhasil melakukan student exchange dengan universitas di dalam dan luar negeri. Kami pernah mendapatkan student exchange dari Amerika Serikat, Jepang, dan Malaysia. Begitu juga dengan mahasiswa kami melakukan student exchange  ke Belanda dan Malaysia. Untuk itu, dana ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan program tersebut dan sebagai program lainnya yang sejalan dengan gagasan Kampus Merdeka," tutup Suresh.