Usung Kerjasama Gotong Royong, Cashlez dan Lumbung Dana Targetkan Transaksi Rp10 Triliun Per Tahun
INDUSTRY.co.id - Hari ini (17/6/21) Fintech Payment Gateway PT Cashlez Worldwide
Indonesia Tbk (Cashlez) dan fintech P2P Lending PT Lumbung Dana Indonesia (LDI) meresmikan
“Kerjasama Gotong Royong” yang ditandai dengan penandatanganan Non-Disclosure Agreement
(NDA) oleh Suwandi, Presiden Direktur Cashlez dan Yoga Mahesa P. Kuniarto, Presiden Direktur
LDI di Menara Prima, Jakarta.
Penandatanganan ini merupakan wujud dari langkah awal penjajakan Kerjasama Gotong Royong
dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang keuangan untuk membantu menggerakan
ekonomi UMKM di Indonesia, sekaligus membantu pemerintah dalam mempercepat pemulihan
ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Presiden Direktur Cashlez, Suwandi, mengatakan tujuan Kerjasama Gotong Royong dengan
Fintech P2P lending Lumbung Dana adalah untuk melengkapi dan meningkatkan pelayanan
keuangan kepada para pelaku usaha yang bergabung dalam Ecosystem Payment Gateway
Cashlez, yaitu berupa layanan pembiayaan atau lending yang sangat dibutuhkan oleh UMKM
dalam menjaga keberlanjutan serta akselerasi pertumbuhan usaha mereka.
“Dengan bergabungnya Fintech P2P Lending Lumbung Dana tentunya akan menambah nilai dan
mutu pelayanan Cashlez kepada merchant kami, khususnya ketersediaan pembiayaan bagi
merchant yang membutuhkan modal usaha di tengah kondisi saat ini. Hal ini pun sekaligus
sebagai wujud komitmen kami terhadap perkembangan UMKM di Indonesia,” ungkapnya.
Suwandi menambahkan bentuk Kerjasama Gotong Royong mengambil prinsip kerjasama yang
menguntungkan semua pihak dalam membangun ekosistem fintech di Indonesia, dimana hal
tersebut sejalan dengan Program Sinergy Pemerintah (BI dan OJK) dan Asosiasi (AFTECH dan
AFPI) untuk mempercepat tingkat kemandirian (life cycle) dari industri fintech.
Menurutnya, program ini dapat meningkatkan pangsa pasar fintech di Indonesia, sehingga dapat
menjangkau lebih banyak UMKM di seluruh Indonesia untuk menjadi mata rantai agen
pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
Senada dengan Cashlez, Fintech P2P Lending Lumbung Dana Indonesia (LDI) yang telah
mempunyai izin penuh dari OJK juga mengamini bentuk Kerjasama Gotong Royong ini sebagai
terobosan dalam meningkatkan pangsa pasar UMKM yang membutuhkan akses permodalan
untuk bisa dilayani dengan cepat, transparan, serta tanpa jaminan.
“Pengembangan pangsa pasar saat ini menjadi prioritas dari life cycle P2P lending Lumbung Dana,
kami harus bergerak cepat dan cerdas dalam menjawab kebutuhan pelanggan khususnya dalam
akses permodalan, dan kami bergembira bahwa prinsip gotong royong yang kami jajaki dan
diskusikan dengan partner Cashlez diyakini sebagai sebuah gagasan kreatif dan kongkrit serta
saling melengkapi dalam mendukung perkembangan UMKM,” ujar Yoga Mahesa P. Kuniarto,
Presiden Direktur PT Lumbung Dana Indonesia (LDI).
Yoga pun meyakini dan menekankan bahwa Kerjasama Gotong Royong akan memberi manfaat
kepada pelaku UMKM dalam sebuah ekosistem yang terpadu, sehingga UMKM dimanjakan
dengan ketersediaan pembiayaan permodalan yang selalu tersedia dan proses pengajuan
permodalan yang lebih cepat serta tidak rumit, karena semua data sudah diprofiling dalam data
sistem yang terintegrasi dan tentunya bermanfaat dalam mengurangi resiko gagal bayar.
Fintech P2P Lending Lumbung Dana akan mengadopsi ide dan gagasan kreatif ini menjadi bentuk
kongkrit untuk mengimplementasi anjuran dari OJK dan AFPI dalam usaha mempercepat akses
pelayanan keuangan bagi UMKM.
Selanjutnya, Yoga menyampaikan harapan, bahwa Kerjasama Gotong Royong dengan Cashlez,
akan membuka peluang kepada seluruh pihak termasuk institusi keuangan dan perbankan untuk
bisa bergotong royong memperluas kualitas pelayanan dan pangsa pasar demi kemajuan
ekonomi Indonesia.
Suwandi dan Yoga sepakat role model dari elaborasi dalam pengembangan ekosistem fintech ini
akan memperkaya data sehingga bisa dijadikan basis inovasi dalam pengembangan jenis
pelayanan keuangan di masa yang akan datang dan menjadikan ekosistem yang lebih mandiri
serta memiliki peluang dalam mendukung keberlanjutan usaha UMKM karena didukung oleh
jenis pelayanan yang lengkap, mudah dan menyenangkan bagi pelanggan.
“Kami ingin bersama-sama membangun data dan ekosistem yang mandiri. Kami yakin di
Indonesia peluang elaborasi seperti ini masih sangat terbuka luas karena Indonesia memiliki
bonus demografi yang belum terkoneksi dan terutilasi dengan baik. Ini adalah peluang yang bisa
digarap bersama.” urai Yoga.
Cashlez dan LDI menargetkan pelayanan keuangan dalam periode 1 tahun akan mencapai nilai
transaksi keuangan sebesar IDR 10 Triliun dan diharapkan akan terus meningkat di tahun
selanjutnya.
"Kerjasama Gotong Royong ini juga menargetkan meningkatnya jumlah pelanggan
menjadi 500.000 di tahun 2021," pungkasnya.