DPR Cantik Ini Minta Negara Harus Hargai Pengabdian Para Honorer: Angkat Langsung Jadi PNS, Tanpa Lihat Usia dan Tanpa Tes

Oleh : Candra Mata | Jumat, 11 Juni 2021 - 19:36 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendrajoni menyayangkan, untuk menjadi seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), harus dilalui dengan berbagai macam tes beserta tahapannya hingga ditetapkan sebagai CPNS. 

Menurutnya negara harus menghargai pengabdian honorer yang sudah terbiasa memikul beban kerja di instansi pemerintahan.

"Sekarang langsung masuk, ya okelah dia mampu dalam tes. Tapi kan kita harus menghargai orang-orang yang telah mengabdi sekian tahun. Jadi negara kita ini harus menghargai jasa, apalagi guru-guru bagaimana mereka bisa meluangkan waktu, tenaga dan pikiran bangsa ini dengan gaji alakadarnya. sementara tidak ada penghargaan dari pemerintah,” ujar Lisda saat mengikuti tim kunspek Komisi VIII DPR RI ke MAN 2 Tasiklamaya, Jawa Barat, Kamis (10/6/2021).

Untuk itu, Ia menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung penuh bila pemerintah langsung mengangkat honorer yang sudah mengabdi sekian tahun menjadi PNS tanpa harus tes dan melihat usianya. 

“Bahkan kami mendukung, mereka diangkat tanpa harus melihat usia dan tanpa tes,” sambungnya.

Selain itu, bila dari aspek pembekalan, Politisi Fraksi Partai NasDem ini mengatakan yang perlu diberikan kepada mereka adalah aspek penguatan bela negara. 

“Tapi kalau teknis disesuaikan dengan kebutuhannya. Misalnya sekarang lebih menguasai teknologi, sebagian lain agak kurang menguasai teknologi, kita tambah pembekalannya di sana,” jelas Lisda.

Tak hanya pada rekrutmen CPNS saja, Lisda juga menyoroti tenaga honorer yang tidak sesuai dengan bidangnya. 

Hal tersebut tentu saja menjadi masalah baru, karena seandainya ada pengangkatan, maka formasinya tidak ada atau tidak sesuai.

"Masuk saja honorer dan yang lebih parah lagi honorernya pun bukan dibidangnya. Akhirnya pada saat pengangkatan, dia pusing sendiri karena bukan di bidangnya dan tidak ada formasi untuk dia. Hal seperti ini terus kita pantau bukan hanya di Tasikmalaya melainkan seIndonesia,” tandas Lisda.