Owner Radja Cendol, Danu Sofwan Bagi Tips Memanfaatkan Marketplace Bagi UMKM

Oleh : Chodijah Febriyani | Selasa, 08 Juni 2021 - 21:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Di era pandemi ini masyarakat dunia bahkan Indonesia pun sudah mengadaptasi teknologi informasi menjadi gaya hidup baru dengan mengandalkan internet. Salah satunya bagi para pelaku UMKM yang memanfaatkan internet menjadi ladang usaha untuk memperkenalkan produknya ke seluruh masyarakat.

Salah satu narasumber yang membagikan ilmunya kali ini adalah Danu Sofwan, Founder & Owner of Radja Cendol, Es Teh Indonesia. Danu mengungkap bagaimana perubahan ekosistem usaha UMKM menuju online, di mana terdapat perbedaan antara berbisnis dan berdagang. Bila berdagang hanya memutar mudah dan mendapat keuntungan saja, maka bisnis harus berbicara tentang akselerasi bagaimana sebuah usaha bisa bertumbuh. 

Danu yang memulai usaha berjualan cendol di tahun 2014, pada 2020 lalu telah mampu memiliki 800 outlet yang tersebar di seluruh Indoenesia.

"Ketika pandemi justru kita tidak berhenti dan menggaet influencer hasilnya dalam 2 tahun kita bisa buka 320 outlet, karena kita memanfaatkan berbagai platform," ujar Danu Dalam Acara Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Ciamis, Senin (7/6/2021).

Pemanfaatan marketplace untuk usaha online UMKM membutuhkan kecakapan dalam memanfaatkan internet. Sebagai pelaku usaha, seseorang juga harus bisa melihat secara menyeluruh dan luas peluang yang ada. Namun saat membangun bisnis, tak dapat dipungkiri akan ada jalan terjal dan kemungkinan gagal namun dikatakan Danu hal itu bagian dari proses. 

"Bangun terus integritas dan kepercayaan konsumen, namun dari semua itu yang paling awal buat semua orang tahu dulu dan tentukan target market, hingga sistem bisnisnya harus memiliki SOP. Baru bisa bicara buka cabang," ujarnya lagi. 

Lebih lanjut Danu juga membagikan strategi harga coret, di mana pedagang sedikit membuat markup harga sebanyak 30 hingga 40 persen lalu banting harga. Selain itu, jangan menggunakan harga genap, jual angka ganjil seperti angka Rp99 ribu atau Rp89 ribu bukan genap Rp100 ribu yang akhirnya menciptakan psikologi pricing.

Saat membuka webinar Literasi Digital di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat I, Presiden Joko Widodo mengungkapkan pemerintah menargetkan pada akhir tahun 2022, sebanyak 12.548 desa, kelurahan akan terjangkau sinyal. Percepatan dilakukan 10 tahun lebih maju dari rencana sebelumnya yang selesai pada tahun 2032.

"Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri, ketika jaringan internet tersedia harus diikuti kesiapan penggunanya agar manfaat positif internet dapat dimanfaatkan masyarakat lebih kreatif dan produktif," tutur Jokowi. 

Webinar Literasi Digital di Kabupaten Ciamis Jawa Barat I, Senin (7/6/2021) merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Dosen Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, Aprida M Sihombing dan Koordinator Layanan Perpustakaan Universitas Indonesia, Kalarensi Naibaho yang ikut memberikan ilmu tentang literasi digital.