Tolak Kompetisi Sepak Bola Tanpa Degradasi

Oleh : Herry Barus | Minggu, 09 Mei 2021 - 17:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Di tengah semangat masyarakat mendorong agar kompetisi sepakbola Indonesia kembali bergulir di tengah pandemi Covid-19 dengan protokol kesehatan yang ketat, PSSI memunculkan gagasan kompetisi tanpa degradasi yang akan dibawa ke Kongres Tahunan PSSI pada 29 Mei 2021 di Jakarta.

Akmal Marhali Koirdinator SOS (#SaveOurSoccer) Minggu (9/5/2021)  mengajak publik sepakbola nasional menolak gagasan tersebut dengan alasan:

1. Esensi kompetisi adalah adanya degradasi. Bila tidak ada degradasi namanya turnamen.

2. Sungguh gagasan kompetisi tanpa degradasi ini dagelan di saat negara lain sudah melangkah lebih progresif menjalankan kompetisi menuju kenormalan baru di tengah covid-19. Sepakbola Indonesia malah berpilir mundur. Terkesan main-main. Lelucon. Kompetisi tanpa degradasi membuka celah menjadi lahan judi dan pengaturan skor.

3. Yang dikhawatirkan bila tanpa degradasi pemain atau klub bermain setengah hati. Seadanya saja. Kompetisi ini tidak kompetitif. Akan terjadi jual beli pertandingan untuk mendapatkan pemasukan yang tidak halal di sepak bola. Dan, bila ini terjadi akan sangat buruk buat perkembangan sepakbola nasional. Sejauh ini judi dan pengaturan skor menjadi penyakit kronis sepakbola kita sampai akhirnya dibentuk Satgas Polri Anti Mafia Bola.

4. Bila kebijakan kompetisi tanpa degradasi diterapkan akan sangat berbahaya buat pertumbuhan eko sistem sepakbola Indonesia. Melanggar azas sporting merit dan integrity sepakbola bila sampai terjadi #matchacting #matchsetting dan #matchfixing. Melanggar Statuta PSSI.

5. Jangan jadikan sepakbola Indonesia panggung sandiwara.

Perlu diingat, situasi saat ini berbeda dengan awal 2020 saat pandemi baru terjadi. Kini, semua sudah menuju kenormalan baru. Semua negara menjalankan kompetisi seperti biasanya meski digelar tanpa penonton dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Intinya, kalau tidak ada degradasi ya tidak perlu ada kompetisi. Buat saja turnamen sepanjang pandemi.

“Agar sepakbola kita tetap sehat, jalankan saja kompetisi sesuai aturan. Tidak perlu dimunculkan kebijakan kontroversial. Mari lindungi sepakbola Indonesia, “ tambah Abi Hasananto, Pengamat Sepakbola Nasional