Tampil di Hannover Messe, Raksasa Manufaktur Dunia BOSCH Berkomitmen Percepat Implementasi Industri 4.0 di RI

Oleh : Nata Kesuma | Senin, 12 April 2021 - 17:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Indonesia merupakan basis industri manufaktur terbesar di ASEAN dengan kontribusi lebih dari 20 persen terhadap PDB nasional.

Hal ini turut menjadikan industri manufaktur ini sangat krusial bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk mempertahankan daya saing Indonesia sebagai sentra manufaktur, Presiden Joko Widodo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perindusterian Agus Gumiwang Kartasasmita beberapa waktu lalu telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0.

Roadmap ini merupakan upaya Pemerintah mempercepat adopsi Industri 4.0 di tujuh sektor prioritas, yaitu otomotif, makanan dan minuman (mamin), tekstil dan pakaian jadi, elektronik, kimia, farmasi serta peralatan kesehatan.

Sejalan dengan itu, BOSCH perusahaan Artificial Intelligence and Internet of Things (AIoT) terkemuka dunia yang merupakan salah satu penggagas konsep Industri 4.0 secara global menegaskan komitmennya mendukung Pemerintah Indonesia dalam memberikan solusi dan teknologi Industri 4.0 dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

Melalui kompetensi intinya di bisnis perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan, Bosch akan mempersiapkan pengembangan demi pengembangan sesuai kebutuhan pasar dan visi Indonesia.

“Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan targetnya menjadi salah satu pusat ekonomi global terbesar pada tahun 2030 mendatang. Berkaitan dengan itu, kami melihat adanya permintaan pasar yang tinggi terhadap kapabilitas dan solusi Industri 4.0 dari Bosch,” ujar Pirmin Riegger, managing director Bosch di Indonesia melalui keterangannya yang dikutip redaksi INDUSTRY.co.id pada Senin (12/4/2021).

Sebagai perusahaan AIoT terbesar didunia, Bosch menguasai beberapa area utama yang dapat berkontribusi mendukung inisiatif Indonesia tersebut.

“Kemampuan kami berpusat pada teknologi global yang dikembangkan melalui keahlian internasional Bosch, serta telah terbukti dan teruji untuk pasar Indonesia. Kami menggabungkan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk membuat mesin-mesin pintar bekerja lebih efisien dan andal, mendukung sektor manufaktur di negara ini,” tambah Riegger.

Adapun pada gelaran Hannover Messe 2021: Digital Edition yang berlangsung Senin sore ini (12 hingga 16 April 2021) Bosch Indonesia turut menampilkan solusi perangkat lunak Industri 4.0 terdepan, yakni NEXEED Industrial Application System dan ActiveCockpit.

Solusi perangkat lunak ini dapat menghubungkan seluruh komponen pada jalur produksi, dengan menggunakan konektivitas sepenuhnya untuk mendorong transparansi secara menyeluruh dan mengurangi kompleksitas.

Melalui pameran teknologi akbar ini, Bosch juga secara perdana memperkenalkan Mechatronics Training System (mMs) 4.0 untuk pasar Indonesia.

Solusi perangkat lunak I4.0 dari Bosch NEXEED dan ActiveCockpit

NEXEED Industrial Application merupakan solusi Industri 4.0 yang komplet untuk mendigitalkan seluruh rantai nilai produksi.

Perangkat lunak ini mampu mencatat, memproses, dan memvisualisasikan data dari proses produksi dan logistik.

Tak hanya itu, bahkan sistemnya mampu menyediakan data secara kompatibel dan standar, serta memberikan informasi penting secara singkat, dan menghasilkan wawasan baru.

Selain itu, proses produksi dapat dimonitor secara langsung, dan para manajer pabrik dapat mengakses perangkat Industrial Internet of Things (IIoT) secara terpusat, seperti sensor dan gateway, untuk pemantauan dan pengoperasian jarak jauh.

"Bosch sendiri telah menggunakan ActiveCockpit, solusi Industri 4.0 yang mampu meningkatkan operasi produksi di fasilitas manufakturnya di Cikarang, Bekasi," terangnya.

Melalui pengumpulan data jalur produksi secara real-time, solusi ini mampu membantu memfasilitasi peningkatan operasi dan fleksibilitas produksi yang lebih besar.

ActiveCockpit sejatinya menghubungkan berbagai aplikasi TI, termasuk perencanaan produksi, manajemen data kualitas, dan sistem komunikasi dengan fungsionalitas perangkat lunak mesin dan pabrik.

Melalui analisis yang jelas dan definisi tugas yang spesifik, data yang dikumpulkan ActiveCockpit dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dan perbaikan proses operasi.

Selain itu, Bosch juga menawarkan berbagai layanan dan konsultasi di bidang Industri 4.0, termasuk pelaksanaannya.

"Bosch mendukung industri manufaktur agar berhasil dalam mengimplementasikan digitalisasi dan peningkatan produksi," papar Rieger.

Sedangkan Bosch Mechatronics Training System (mMs) 4.0 untuk meningkatkan kompetensi Industri 4.0 di Indonesia

Selain adopsi teknologi, pengembangan tenaga kerja memainkan peran penting dalam keberhasilan strategi Making Indonesia 4.0.

Perlu diketahui, Kementerian Perindustrian menargetkan untuk melatih lebih dari 1,5 juta pekerja dari sektor industri dalam penerapan Industri 4.0 sepanjang 5 tahun ke depan.

"Untuk mendukung inisiatif ini, Bosch telah mengembangkan Bosch Mechatronics Training System (mMS 4.0), yaitu sistem pelatihan Industri 4.0 yang lengkap bagi universitas dan lembaga pendidikan," ungkap Rieger.

Sistem ini menurutnya dirancang untuk memberi pengalaman, keahlian, dan keterampilan mendalam yang diperlukan untuk mengoperasikan dan menavigasi teknologi untuk Industri 4.0 kepada para peserta pelatihan.

Bosch MMs 4.0 mampu mensimulasikan proses dan situasi nyata dalam jalur manufaktur cerdas melalui berbagai tingkat kompleksitas, sehingga memungkinkan peserta dan pelatih untuk mempelajari serta menerapkan sistem hidraulis, pneumatik, dan mekatronika modular.

"Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang teknologi manufaktur cerdas dapat terwujud serta dapat mempertajam kapabilitas dan kompetensi tenaga kerja dalam negeri untuk membentuk daya saing berkelanjutan Indonesia di industri manufaktur," tandasnya.